Kepolisian Selandia Baru mengunjungi Polda Papua untuk membahas perkembangan pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Pihak Selandia Baru mempertanyakan proses pembebasan pilot yang sudah setahun disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya.
Pertemuan tersebut berlangsung di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin (26/2) sekira pukul 10.00 WIT. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyambut langsung perwakilan Kepolisian Selandia Baru itu.
"Tadi pagi saya bertemu dengan Kepolisian New Zealand. Inti pertemuan kurang lebih sebagaimana waktu bertemu dengan Duta Besar dari Selandia Baru," kata Mathius kepada wartawan, Senin (26/2/2024)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mathius mengungkap, pihak Polda Papua membeberkan secara rinci terkait proses perkembangan pembebasan pilot asal Selandia Baru itu. Menurutnya, aparat tetap mengedepankan tindakan soft approach dalam penanganan ini.
"Pertama kan beliau datang untuk ya paling tidak kan melihat perkembangan apa yang telah dilakukan oleh Polda Papua dalam rangka penanganan pilot Philip Mark Merthens," ujarnya.
"Dan tentunya kita masih terus bekerja dengan pola yang kurang lebih sebagaimana tahun kemarin yaitu mengedepankan langkah-langkah penanganan yang soft," tambah Mathius.
Kendati begitu, Mathius menegaskan pihak aparat TNI dan Polri juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Seperti Pemerintah Kabupaten Nduga, Lanny Jaya, Puncak, dan Yahukimo.
"Tentunya langkah-langkah kepolisian ini dibarengi dengan bekerja sama dengan unsur pemerintah baik Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan termasuk beberapa Pemerintah Kabupaten," jelasnya.
Mathius menambahkan, pihak kepolisian Selandia Baru juga menyerahkan segala urusan proses pembebasan ini kepada Pemerintah Indonesia. Kepolisian Selandia Baru juga tetap mengakui bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia.
"Mereka tidak mencampuri urusan dan tetap masih mengakui Papua bagian lengkap dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya.
Dalam pertemuan itu juga Kapolda Papua menyebut proses pembebasan pilot yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya itu sempat menemukan titik terang. Namun, sayangnya, proses itu terhambat lantaran ada pihak yang menghalangi.
"Namun, kan ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil," tuturnya.
Diketahui, pilot Susi Air Philip Mark Merhtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Duta Besar Selandia Baru Kevin Jeffery Burnet sebelumnya juga berkunjung ke Polda Papua pada Rabu (7/2) lalu.
Pertemuan tersebut juga membahas proses pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens. Saat itu Mathius menegaskan jika pembebasan Philip mengutamakan proses negosiasi yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemerintah.
"Berbagai langkah telah kita lakukan sudah maksimal. Namun, kita tetap berupaya bagaimana bisa mendapatkan pilot itu kembali dalam keadaan selamat," kata Mathius pada Rabu (7/2).
(sar/asm)