Seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) bernama Ilham (19) di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), dikeroyok dua pemuda. Korban dikeroyok usai dituduh mendekati pacar salah satu pelaku.
"Dia (salah satu pelaku) menduga saya pacaran sama pacarnya, karena waktu penyebaran undangan saya sama-sama," kata Ilham kepada wartawan, Senin (12/1/2024).
Insiden pengeroyokan terjadi di Desa Pasian, Kecamatan Matakali, Minggu (11/2). Saat kejadian korban sedang membenahi tempat pemungutan suara (TPS) bersama sejumlah rekannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat membenahi TPS, pelaku datang berombongan sekitaran 7 orang," ungkap Ilham.
Ilham menuturkan, awalnya pelaku mampir di warung dekat lokasi kejadian untuk membeli minum. Dia menyebut pacar salah satu pelaku yang ikut mengeroyok merupakan rekannya sesama anggota KPPS
"Saya tidak sangka akan dikeroyok, karena itu pelaku singgah beli minuman, sementara menunggu pesanan ini salah satu pelaku datang, dia bilang, 'pacaran maki sama pacarku kalau mau'," ujarnya.
"Itu pacarnya anggota KPPS juga. Sementara saya bilang, 'tidak mau pacaran', sudah itu langsung dipukul, yang pukul dua orang," sambung Ilham.
Menurut Ilham, aksi pengeroyokan berakhir setelah dihentikan warga setempat. Perbuatan pelaku menyebabkan dirinya kerap merasa pusing.
"Dilerai sama teman-teman setelah itu saya disuruh pulang. Bagian belakang kepala masih bengkak dan masih sakit," tuturnya.
Kasus pengeroyokan ini telah diadukan ke Polres Polman, Minggu (11/2) malam. Korban juga telah melakukan visum di Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polewali.
"Saya sudah melapor, sudah juga visum di rumah sakit," imbuhnya.
Kasi Humas Polres Polman Iptu Muhapris membenarkan adanya pengaduan tindak pengeroyokan itu. Menurutnya polisi akan meminta keterangan saksi-saksi untuk langkah penanganan lebih lanjut.
"Pengaduannya sudah ada. Akan ditindaklanjuti, termasuk meminta keterangan korban dan saksi," ujar Muhapris.
(sar/sar)