.webp)
"Iya, kami sudah tetapkan dua orang sebagai tersangka," kata Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman kepada detikcom, Senin (5/2/2024).
Deddy mengatakan keduanya nekat melakukan aborsi karena malu. Bayi yang dikandung Wirda merupakan anak dari hasil hubungan gelapnya bersama Febrianto.
"Tersangka melakukan hubungan gelap dan mengandung, hamil. Sedangkan perempuan ini masih gadis dan laki-laki ini sudah berstatus menikah istri orang sudah punya istri," katanya.
Menurut Deddy, tersangka wanita juga meminum obat dengan maksud mempermudah menggugurkan bayinya. Sementara pasangannya yang melakukan aborsi.
"Jadi mereka melakukan berbagai cara untuk menggugurkan atau aborsi anak ini," tambah Deddy.
Deddy mengatakan kedua tersangka kini sudah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut. Sejumlah barang bukti dari keduanya turut diamankan.
"Barang bukti 1 buah sekop, 1 lembar baju dalam, 1 buah parang, 1 buah loyang, 1 unit motor dan 5 butir obat," sebutnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat pasal 75 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kedua tersangka terancam hukuman penjara 10 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.
Diberitakan sebelumnya, aksi sejoli itu kepergok oleh warga saat hendak mengubur bayi hasil aborsi Kecamatan Talaga Jaya, Gorontalo pada Rabu (31/1) sekitar pukul 16.00 Wita. Keduanya lantas diamankan polisi pada Kamis (1/2).
"Dari hasil pemeriksaan sementara perempuan juga mengaku berpacaran dengan laki-laki ini, bayi yang dilahirkan dari hasil hubungan gelap," kata Deddy saat dihubungi, Sabtu (3/2).
(sar/hmw)
