Santri di Ternate Dikeroyok Remaja hingga Tangan Patah, 10 Pelaku Ditangkap

Maluku Utara

Santri di Ternate Dikeroyok Remaja hingga Tangan Patah, 10 Pelaku Ditangkap

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Kamis, 01 Feb 2024 17:30 WIB
Polisi mengamankan 10 remaja terkait pengeroyokan santri di Ternate, Maluku Utara.
Foto: Polisi mengamankan 10 remaja terkait pengeroyokan santri di Ternate, Maluku Utara. (dok. istimewa)
Ternate -

Santri berinisial AR (16) di Kota Ternate, Maluku Utara, dikeroyok sekelompok remaja hingga tangannya patah. Polisi telah mengamankan 10 orang pelaku pengeroyokan tersebut.

"Para terduga pelaku kami amankan kemarin malam di rumah orang tua mereka masing-masing. Ada yang di Kelurahan Sasa, Kelurahan Gambesi, Kelurahan Foramadiahi, dan Kelurahan Jambula, pokoknya dari Ternate bagian Selatan semua," ujar Kapolsek Ternate Selatan Iptu Jodi Satya Pradana kepada detikcom, Kamis (10/1/2024).

Pengeroyokan tersebut terjadi di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Hidayatullah di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 22.30 WIT. Adapun 10 orang yang diamankan berinisial MF (17), RL (16), MR (17), MIB (17), AP (17), F (18), JH (17), MW (17), MJA (15), dan SR (14).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iptu Jodi menuturkan korban awalnya diberitahu salah satu rekannya bahwa akan ada sekelompok remaja yang menyerang pondok pesantren. Korban saat itu melihat ada sekitar 20 orang yang masuk ke pesantren.

"Jadi awalnya korban dikasih tahu sama salah satu temannya, katanya itu nanti jam 22.30 WIT ada sekelompok massa dari luar mau nyerang pondok pesantren. Setelah itu korban ini kan mau pergi ke masjid itu, mau tidur. Terus pas di luar dia lihat kurang lebih sekitar 20 orang masuk ke pesantren," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat itu, kata Jodi, seorang pelaku memegang sepotong besi hendak melakukan pemukulan ke seorang ustaz. Melihat hal itu, korban langsung melakukan perlawanan dengan menendang pelaku hingga besi itu pun terlepas dari tangan pelaku.

"Setelah itu korban lari, tiba-tiba salah satu pelaku dari belakang memukul korban dan kena kepala bagian belakang korban. Kemudian salah satu pelaku memukul korban pakai kayu dan kena tangan kanan korban sampai patah, (dari situ terjadi tindakan pengeroyokan?) iya (korban dikeroyok)," ujarnya.

Lebih lanjut Jodi menuturkan, pihaknya akan melakukan pengembangan lebih lanjut usai 10 orang diamankan. Jodi juga mengaku belum tahu pasti motif dari penyerangan pesantren para penghapal Al-Qur'an tersebut sebab saat ini kasusnya telah diambil alih Polres Ternate.

"Intinya dari luar itu mau nyerang pondok pesantren. Motifnya masih kita lakukan pengembangan, masih didalami. Kan ini kasusnya ditangani Polres. Iya, dari 10 orang yang terduga pelaku itu kita lakukan pengembangan (untuk memburu 10 pelaku lainnya)," imbuh Jodi.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Ternate Iptu Wahyuddin mengatakan kasus tersebut diambil alih Polres Ternate karena para pelaku masih di bawah umur. Saat ini, kasusnya sedang ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ternate.

"Benar, kasusnya langsung dialihkan ke Polres Ternate, karena rata-rata pelakunya masih di bawah umur. Sementara ditangani oleh PPA," imbuh Wahyuddin.




(asm/hmw)

Hide Ads