Anak Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulawesi Barat (Sulbar) Abdul Waris bernama Opi ditetapkan tersangka kasus penganiayaan terhadap pria calon pegawai negeri sipil (CPNS) bernama Qadhar Galang (23) di Kabupaten Mamuju. Usai ditetapkan tersangka, Opi langsung ditahan.
"Yang satu (Opi) kami sudah tetapkan tersangka," ujar Kasat Reskrim Polresta Mamuju Kompol Jamaluddin saat dimintai konfirmasi, Senin (22/1/2024).
Jamal mengatakan Opi dan 2 temannya sudah dimintai keterangan pada Minggu (21/1). Hasilnya, Opi mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap Qadhar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain keterangan saksi, pengakuan dia juga dia (Opi) menganiaya," terangnya.
Jamal mengungkapkan penganiayaan dipicu karena Opi kesal lantaran merasa tidak dihormati oleh korban sebagai seniornya di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Opi lalu mengajak korban untuk berkelahi.
"(Motifnya) jengkel saja, jadi kalau di tingkat sekolah memang ada yang merasa senior, ada junior, karena kurang respons timbullah rasa kurang enak, jengkel akhirnya dipanggil, diajak, akhirnya berkelahi," ungkap Jamal.
Opi kini ditahan di Mapolresta Mamuju dan dijerat Pasal 351 Tentang Penganiayaan. Sementara korban masih dirawat di rumah sakit.
"Ditahan (pelaku). Sementara korban masih dirawat di rumah sakit, luka," jelasnya.
Untuk diketahui, penganiayaan tersebut terjadi di kamar mandi Hotel d'Maleo Mamuju, Kelurahan Binanga pada Sabtu (20/1) sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu korban yang tengah berada di ballroom hotel tiba-tiba dipanggil rekan pelaku.
Setibanya di kamar mandi, korban langsung dianiaya pelaku. Kekerasan tersebut membuat korban mengalami luka lebam dan sesak napas hingga harus mendapatkan perawatan medis.
"(Pelaku OP) anak pak kadis, kalau tidak salah Ketahanan Pangan Sulbar. Pelaku ini seniornya korban di IPDN," kata paman Galang, Fuad saat ditemui wartawan, Sabtu (20/1).
Kadis Ketapang Harap Kasus Damai
Kadis Ketapang Sulbar Abdul Waris membenarkan anaknya atas nama Opi terlibat perkelahian dengan Qadhar Galang di Mamuju. Dia pun menegaskan Qadhar tidak dikeroyok oleh anaknya dan dua temannya.
"Itu penjelasan anak saya (Opi), dia tidak mengeroyok, orang bilang baku pukul (berkelahi)" kata Waris kepada wartawan, Senin (22/1).
Waris pun berharap kasus perkelahian tersebut bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. Apalagi kata dia, anaknya dan Galang sama-sama alumni IPDN.
"Iya harapannya kalau bisa begitu (damai). Anak saya angkatan 29, itu anak 30 (di IPDN)" tuturnya.
(hsr/ata)