Mobil Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sulsel Ditembak OTK, Ini 8 Hal Diketahui

Kabupaten Bantaeng

Mobil Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sulsel Ditembak OTK, Ini 8 Hal Diketahui

Muhammad Darwan - detikSulsel
Senin, 15 Jan 2024 08:40 WIB
Polisi melakukan olah TKP di lokasi mobil Ketua Relawan Prabowo-Gibran ditembak OTK di Bantaeng.
Foto: Polisi melakukan olah TKP di lokasi mobil Ketua Relawan Prabowo-Gibran ditembak OTK di Bantaeng. (DOk. Istimewa)
Bantaeng -

Mobil Ketua Tim Garda Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Sulawesi Selatan (Sulsel), Jabal Nur diduga ditembak orang tidak dikenal (OTK) di Kabupaten Bantaeng, Sulsel. Kaca belakang mobilnya pun pecah hingga meninggalkan lubang.

Insiden ini terjadi di halaman Kantor BRI Unit Bonto Manai, Kecamatan Bissappu, Bantaeng, Kamis (11/1) sekitar pukul 22.30 Wita. Polisi yang menerima laporan tengah menyelidiki insiden ini.

"Adik saya bilang kaca mobil pecah. Jadi saya minta melapor," kata Jabal kepada detikSulsel, Minggu (14/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikSulsel, Senin (15/1), berikut 8 hal tentang mobil Ketua Tim Garda Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Sulsel diduga ditembak OTK:

1. Awal Mula Temuan Kaca Mobil Rusak

Jabal mengatakan tidak ada korban atau pengemudi saat kejadian itu. Kaca mobil pecah pertama kali ditemukan oleh adiknya sendiri yang hendak menuju lokasi untuk mengemudikan mobil.

ADVERTISEMENT

"Iya adik kandung (yang temukan mobil diduga ditembak), tapi mobil atas nama saya," tutur Jabal yang juga Caleg DPR RI dari PAN ini.

Dia mengaku adiknya saat itu berencana berkendara untuk mengambil logistik Pemilu 2024 pada Jumat (12/1) siang. Temuan itupun dilaporkan ke Polsek Bissappu.

"Adikku siang baru dapat, mau dipakai ambil logistik (pemilu)" tambah Jabal.

2. Penampakan Mobil Ditembak OTK

Dalam foto yang diterima detikSulsel, tampak kaca mobil berwarna hitam itu retak di bagian belakang. Terlihat sebuah lubang yang menembus masuk di dalam mobil type Daihatsu Xenia itu.

Sementara di bagian ujung kaca belakang mobil juga tampak retak. Keretakan itu terlihat di bagian ujung bawah kiri dan kanan mobil.

Mobil Ketua Garda Prabowo-Sulsel Jabal Nur ditembak OTK di Bantaeng.Foto: Mobil Ketua Garda Prabowo-Sulsel Jabal Nur ditembak OTK di Bantaeng. (Dok. Istimewa)

Kejadian itu dilaporkan mengakibatkan kerugian materil sebesar Rp 2.500.000. Mobil milik Jabal saat ini masih berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Mobil masih di TKP. Polisi masih lidik," kata Jabal.

3. Jabal Heran Mobilnya Jadi Sasaran

Jabal mengakui kerap memarkirkan mobilnya di lokasi. Namun dia heran mobilnya menjadi sasaran dugaan pengrusakan.

"Inikan parkirannya di depan BRI, tapi banyak mobil lain, tapi kenapa cuma mobilku. Berarti orang mungkin hafal platnya atau gimana," ujarnya.

Dia mengungkap tidak ada barang penting di dalam mobil selain logistik Pemilu. Jabal enggan berspekulasi soal terduga pelaku hendak melakukan pencurian.

"(Di dalam mobil) Biasalah logistik-logistik caleg DPR. Mungkin juga mohon maaf (terduga pelaku) curiga ada uang atau apa. Mobil itu logistik caleg saja," ucap Jabal.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

4. Kecurigaan Jabal Usai Mobil Rusak

Jabal curiga ada unsur politis di balik dugaan penembakan OTK terhadap mobilnya. Apalagi dia pernah mendapat teror sebelum insiden pengrusakan mobilnya itu.

"Mungkin ada yang tidak suka saya secara politik atau pribadi. Kalau ditelisik pernah juga rumah saya diteror beberapa bulan lalu, tangganya dirusak," ungkapnya.

Perusakan tangga rumahnya itu terjadi pada 23 November 2023, namun polisi belum mengungkap kasusnya hingga kini. Jabal berharap perkaranya segera diusut tuntas dan terduga pelaku ditangkap.

"Mungkin satu kejadian tapi saya hanya bisa menduga-duga, jadi biarkan polisi saja bekerja secara maksimal," tambah Jabal.

5. Polisi Duga Ditembak Pakai Ketapel

Kapolsek Bissappu Iptu Paulus mengaku pihaknya sudah melakukan olah TKP. Hasil pemeriksaan sementara, dia mengklaim terduga pelaku menembak menggunakan ketapel.

"Kasus pengrusakan tersebut terjadi diduga dengan cara pelaku melontarkan ketapel dengan peluru berukuran sebesar 13 mm hingga mengenai kaca bagian belakang mobil," kata Paulus saat dikonfirmasi, Minggu (14/1).

Temuan steel ball atau agel yang diduga peluru dari ketapel yang ditembakkan di mobil caleg DPR RI PAN.Foto: Temuan steel ball atau agel yang diduga peluru dari ketapel yang ditembakkan di mobil caleg DPR RI PAN. (Dok. Istimewa)

Paulus menuturkan, sekuriti bank yang berada di sekitar lokasi juga tidak mendengar adanya suara tembakan. Namun satu butir steel ball atau agel yang diduga peluru dari ketapel sudah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Malam itu saksi sekuriti yang jaga saat itu saya tanya, 'apakah saat kamu piket, ada bunyi letusan kayak senjata atau apa?' (Kata sekuriti), 'tidak ada bunyi-bunyi kudengar, Pak'," sebut Paulus.

6. Terduga Pelaku dari Kelompok Tawuran

Paulus menduga pelaku penyerangan dari kelompok yang kerap melakukan tawuran. Namun sosok dan identitas OTK yang dimaksud masih didalami.

"Tidak menutup kemungkinan pelaku pengrusakan adalah kelompok/geng pemuda yang biasa melakukan aksi tawuran kelompok," sebutnya.

Paulus mengatakan di lokasi sekitar kejadian memang kerap terjadi perang kelompok. Hal itu berdasarkan informasi dari masyarakat.

"Menurut informasi di sana, saya dengar dari masyarakat biasa memang ada tawuran di situ dulu," ucap Paulus.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

7. Respons Jabal Terkait Temuan Polisi

Jabal turut menyoroti penyelidikan polisi yang menyebut mobilnya ditembak OTK menggunakan ketapel. Dia sangsi atas temuan tersebut lantaran tembakan itu justru menembus kaca mobilnya.

"Kalau ketapel itu tidak tembus kaca, tapi biar Inafis simpulkan dan hasil olah TKP," kata Jabal.

Namun Jabal yang Wakil Ketua Umum DPP Loyalis Gibran ini berharap rekaman CCTV akan membuktikannya. Termasuk soal dugaan pelaku diduga dari kelompok tawuran di sekitar TKP.

"Kalau ada tawuran kan ada juga kejadian tawuran dekat situ, tapi biarlah CCTV nanti dilihat juga," sambung Jabal.

8. Polisi Periksa Rekaman CCTV

Kapolsek Bissappu Iptu Paulus kembali menuturkan, polisi saat ini masih mendalami keterangan saksi di lokasi. Paulus juga baru akan mendalami rekaman CCTV di kantor BRI yang posisinya dekat dari lokasi kejadian.

"Jadi hari Senin (15/1) saya mendetail buka CCTV, karena di situ mulai tanggal 7 Januari mobil terparkir sampai tanggal 12 baru dilaporkan ada kejadian begini," bebernya.

Rekaman dari CCTV tersebut diharapkan bisa membuka fakta baru dari kasus ini. Pasalnya rekaman dari lokasi lain belum menampilkan detail kejadiannya.

"Anggota saya laporan CCTV kantor camat tidak kena (rekaman di lokasi), tinggal BRI ini kita tunggu," imbuh Paulus.

Halaman 3 dari 3
(sar/ata)

Hide Ads