Polisi menegaskan mobil Ketua DPC PDIP Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Mustafa Andi Mappangara tidak ditembak. Kaca depan mobil retak dari dalam diduga hantaman benda keras.
"Kami bisa jelaskan kabar yang beredar penembakan mobil ketua PDIP Kota Parepare itu tidak benar," kata Kasat Reskrim Polres Parepare Iptu Setiawan kepada wartawan, Minggu (14/1/2024) malam.
Temuan itu setelah tim Inafis diturunkan melakukan pengecekan terhadap mobil tersebut di kediaman Mustafa, Minggu (14/1). Setiawan mengungkap retakan itu tidak sampai menimbulkan lubang yang tembus ke dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah mengecek langsung mobil korban dan disaksikan ketua PDIP Kota Parepare. Kondisi mobil kaca depan tidak mengalami tembus yang dimana tidak ada indikasi penembakan," lanjutnya.
Setiawan menegaskan kerusakan pada kaca depan mobil tidak signifikan. Retakannya pun tidak sambil melebar.
"Saya tadi turun, Kasat Intel, Wakapolres Parepare, Kapolsek Bacukiki dan anggota Inafis telah mengecek tidak ada bolong dari depan atau tembus dari depan, tetapi ada retakan dari dalam dan itu tidak menyebabkan bolongan," terang Setiawan.
Pihaknya belum merinci penyebab retaknya kaca mobil milik Mustafa. Dia menduga ada kemungkinan akibat kaca depan rusak akibat hantaman benda keras.
"Kemungkinan (karena ada hantaman benda keras)" sebutnya.
Kaca mobil retak pertama kali disadari Mustafa usai menjenguk keluarganya di Rumah Sakit (RS) Hasri Ainun Parepare. Hanya saja Setiawan menyebut tidak ada peristiwa yang mengarah ke pengrusakan mobil berdasarkan rekaman CCTV di lokasi.
"Dari CCTV tersorot dari jauh hanya Pak Ucu (korban) sama istrinya yang masuk keluar mobil di depan rumah sakit," ungkap Setiawan.
Namun Setiawan mengaku jika kasus yang dilaporkan Mustafa ini belum dihentikan. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"(Perkembangan kasusnya) Nanti diinfokan lagi," imbuh Setiawan.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Parepare Mustafa Andi Mappangara menjelaskan, pihak kepolisian telah menyelidiki dugaan awal penyebab kaca mobilnya rusak. Hasil pemeriksaan sementara dilaporkan bukan karena penembakan.
"Untuk saat ini setelah Pak Wakapolres dan Kasat Reskrim dan Kasat Intel kita sama-sama menyaksikan di sana (mobil) itu bukan (disebabkan) penembakan," kata Mustafa.
Mustafa menegaskan perlu memberikan keterangan tersebut agar tidak muncul lagi kabar simpang-siur atas perkara ini. Dia menilai kejadian tersebut rawan dipolitisasi sehingga diperlukan penyelidikan dari polisi.
"Ini perlu kami jelaskan kembali kepada masyarakat bahwa untuk meluruskan berita berita ini supaya tidak terjadi lagi kesalahpahaman atau penafsiran karena kita tahu sekarang memasuki tahun politik," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Mustafa menduga mobilnya ditembak OTK di parkiran RS Hasri Ainun Habibie pada Sabtu (13/1) sekitar pukul 22.00 Wita. Mustafa menemukan kaca mobilnya berlubang saat baru keluar menjenguk keluarganya.
"Saya lihat pecah itu kaca. Itu pecah kecil, satu saja bekasnya tetapi tembus di dalam," imbuh Mustafa.
(sar/sar)