Duduk Perkara Bentrokan Warga di Nabire gegara Suami Tewas Ditikam Istri

Papua Tengah

Duduk Perkara Bentrokan Warga di Nabire gegara Suami Tewas Ditikam Istri

Raymon Latimahina - detikSulsel
Sabtu, 13 Jan 2024 08:30 WIB
2 kelompok warga di Nabire, Papua Tengah terlibat bentrokan.
Foto: 2 kelompok warga di Nabire, Papua Tengah terlibat bentrokan. (Dok. Istimewa)
Nabire - Dua kelompok warga di Kabupaten Nabire, Papua Tengah terlibat saling serang hingga 7 orang terluka terkena lemparan batu dan panah. Bentrokan tersebut dipicu kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang wanita berinisial MS terhadap suaminya sendiri bernama Marselino.

"Pertikaian disebabkan meninggalnya Marselino yang diduga ditikam oleh istrinya yang berinisial MS menggunakan pisau," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Kamis (11/1/2024).

Benny mengatakan Marselino ditikam istrinya pada Senin (8/1) sekitar pukul 03.15 WIT. Marselino kemudian dibawa ke RSUD Nabire namun dinyatakan meninggal dunia pada hari itu juga sekitar pukul 12.15 WIT.

"Namun sekitar pukul 12.15 WIT pelapor mendapati bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Benny.

Menurut Benny, keluarga Marselino kemudian marah dan menyerang keluarga dari istri Marselino. Bentrokan antara dua kelompok pun pecah di Kelurahan Wadio, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire pada Kamis (11/1).

"7 orang terkena lemparan bahkan panah sehingga dilarikan ke RSUD Siriwini," ungkapnya.

Warga Bentrok Palang Jalan Trans Papua

Kapolres Nabire AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro mengatakan kedua kelompok warga tersebut saling serang hingga memalang jalan Trans Papua yang menghubungkan empat kabupaten. Akibatnya aktivitas masyarakat terganggu.

"Setelah melakukan saling serang antara kedua keluarga ini, sekelompok masyarakat melakukan pemalangan jalan lintas Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai sehingga aktivitas jalan lintas sempat tersendat," kata AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro.

Wahyudi mengatakan pihaknya kemudian mendapat laporan terkait pemalangan jalan tersebut. Aparat pun langsung turun ke lokasi untuk memastikan situasi kembali kondusif.

"Setelah kami dapat informasi terkait pemalangan jalan oleh masyarakat kami turun langsung memastikan ternyata benar pemalanganya di Wadio," tuturnya.

Wahyudi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Dia ingin masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu sesat yang ingin membuat kegaduhan di Kabupaten Nabire.

"Saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu dan selalu menjaga Kamtibmas di wilayah Kabupaten Nabire agar tetap aman dan kondusif," pungkasnya.


(hsr/hsr)

Hide Ads