Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan upaya AF menawarkan jasa prostitusi pacarnya di sebuah aplikasi kencan sebenarnya hanya akal-akalan saja. Pasalnya, AF dan pacarnya butuh biaya untuk makan.
"Motifnya karena mau butuh uang untuk makan," ujar Kombes Ngajib kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (9/1/2023).
Menurut Ngajib, AF awalnya membuka harga penawaran Rp 700 ribu ke pria hidung belang yang mau berkencan dengan pacarnya. Hingga akhirnya pelaku bernama Permana (23) muncul dan memberikan penawaran kepada AF.
"Pelaku memesan kemudian terjadi kesepakatan yang tadinya satu kali Rp 700 ribu tetapi kemudian pada saat kesepakatan jadi Rp 200 ribu," kata Ngajib.
Selanjutnya AF dan Permana bertemu di Perumahan Bukamata Residence Blok Pinang, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, pada Senin (8/1) sekitar pukul 05.11 Wita. Pelaku yang telah menyerahkan uang kepada AF sebesar Rp 200 ribu diminta memasuki sebuah kamar.
"Pelaku masuk ke dalam kamarnya ke tempat yang sudah disiapkan kemudian korban setelah dapat uang dia keluar. Setelah keluar, datang perempuan yang ditawarkan di MiChat kemudian perempuan ini malah marah terhadap pelaku," kata Ngajib.
Menurut Ngajib, wanita itu sengaja marah ke pelaku agar tidak terjadi hubungan badan. Hal itu membuat Permana menjadi naik pitam.
"Perempuan itu pacarnya dengan modus prostitusi ini hanya modus untuk mendapatkan sejumlah uang," katanya.
AF yang mendengar pacarnya marah lantas bergegas memasuki kamar. Sementara pelaku yang sejak awal emosi langsung mengejar AF dan melakukan penikaman.
"Karena uang sudah diberikan akhirnya pelaku mengejar ke korban (kemudian menikam) karena merasa tertipu," ungkap Ngajib.
Tim Unit Jatanras Polrestabes Makassar yang menerima laporan kasus penikaman maut itu lantas menyelidiki keberadaan Permana. Hingga akhirnya pelaku ditangkap di lokasi persembunyiannya di Kabupaten Barru, Selasa (9/1).
(hmw/ata)