Bunuh Kakak gegara Dilarang Pacaran di Rumah, Amal Menyesal Belakangan

Bunuh Kakak gegara Dilarang Pacaran di Rumah, Amal Menyesal Belakangan

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 31 Des 2023 09:00 WIB
Pria di Maros datang melayat meratapi jasad kakaknya yang meninggal di tangannya sendiri.
Foto: Pria di Maros datang melayat meratapi jasad kakaknya yang meninggal di tangannya sendiri. (Dok. Istimewa)
Maros -

Pemuda bernama Amal (22) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) nekat menghabisi nyawa kakak kandungnya, Armawandi (24). Amal kini hanya bisa meratapi jenazah kakaknya.

Amal awalnya gelap mata menikam kakaknya di rumahnya Kompleks SMA Nasional Kampung Bonto Cina, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Maros, Kamis (28/12) sore. Amal emosi karena ditegur korban saat membawa pacar ke rumah.

Amal kemudian ditangkap polisi di lokasi pelariannya di Kampung Galung Galung, Desa Rampegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Kamis (28/12) sekitar pukul 22.00 Wita. Pelaku selanjutnya digelandang ke Polres Maros untuk ditahan dan diproses hukum lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangis Amal Pecah Usai Diminta Ibu untuk Melayat

Meski ditahan, Amal tetap diminta ibunya untuk melayat atas kematian kakak yang ia bunuh. Amal kemudian datang di rumah duka di Kompleks SMA Nasional Kampung Bonto Cina, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Maros, Jumat (29/12).

Amal tiba dengan tangan diborgol dan didampingi aparat kepolisian. Dalam video yang diterima detikSulsel, tampak jenazah Armawandi terbujur kaku ditutupi sarung bercorak biru.

ADVERTISEMENT

Amal duduk di samping jasad kakaknya dengan kepala tertutup kupluk jaket berwarna hitam. Sementara sang ibu terlihat menangis sambil mengusap bahu Amal. Hal itulah yang membuat tangis Amal pecah, namun wajahnya disembunyikan karena menunduk di hadapan jenazah kakaknya.

Kapolres Maros AKBP Awaluddin Amin mengatakan, Amal merupakan pelaku yang tega membunuh saudaranya. Pihaknya memberi kesempatan kepada Amal untuk melihat jasad kakaknya sebelum dikuburkan.

"Atas permintaan dari ibunya, kita berikan kesempatan untuk mendoakan kakaknya sebelum dikebumikan," kata Kapolres Maros AKBP Awaluddin kepada detikSulsel, Jumat (29/12).

Awaluddin mengatakan keputusan memberikan Amal kesempatan untuk melayat murni karena alasan kemanusiaan. Amal datang dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

"Saya persilakan (Amal melayat) dengan pertimbangan kemanusiaan tadi. Pastinya itu dijaga ketat oleh anggota," tegasnya.




(hmw/hmw)

Hide Ads