Pria bernama Amal (22) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak kuasa menahan tangis ketika meratapi jasad kakak kandungnya, Armawandi (24) sebelum dimakamkan. Amal datang melayat atas permintaan ibunya setelah saudaranya tewas di tangannya sendiri.
Amal datang di rumah duka di Kompleks SMA Nasional Kampung Bonto Cina, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Maros, Jumat (29/12). Amal tiba dengan tangan diborgol dan didampingi aparat kepolisian.
Dalam video yang diterima detikSulsel, tampak jenazah Armawandi terbujur kaku ditutupi sarung bercorak biru. Amal duduk di samping jasad kakaknya dengan kepala tertutup kupluk jaket berwarna hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapannya, ibunya terlihat menangis sambil mengusap bahu Amal. Tangis Amal pecah, namun wajahnya disembunyikan karena menunduk di hadapan jenazah kakaknya.
Kapolres Maros AKBP Awaluddin Amin mengatakan, Amal merupakan pelaku yang tega membunuh saudaranya. Pihaknya memberi kesempatan kepada Amal untuk melihat jasad kakaknya sebelum dikuburkan.
"Atas permintaan dari ibunya, kita berikan kesempatan untuk mendoakan kakaknya sebelum dikebumikan," kata Awaluddin kepada detikSulsel, Jumat (29/12/2023).
Awaluddin mengatakan, keputusan itu dilakukan dengan alasan kemanusiaan. Amal datang dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
"Saya persilakan (Amal melayat) dengan pertimbangan kemanusiaan tadi. Pastinya itu dijaga ketat oleh anggota," tegasnya.
Diketahui, Amal ditangkap di sekitar Kampung Galung Galung, Kecamatan Cenrana tidak lama setelah membunuh kakaknya. Pembunuhan itu terjadi di rumah pelaku dan korban pada Kamis (28/12) sekitar pukul 15.00 Wita.
"Tidak sampai 12 jam (pelaku ditangkap setelah pembunuhan terjadi)" kata Awaluddin.
Polisi turut mengamankan barang bukti berupa badik dari tangan pelaku. Senjata tajam yang digunakannya untuk membunuh Armawandi.
"Barang buktinya sudah kami amankan," tambahnya.
Emosi Dilarang Bawa Pacar ke Rumah
Pembunuhan ini dipicu ketersinggungan Amal terhadap Armawandi yang menegurnya membawa pacar ke rumah. Cekcok pun terjadi hingga Amal memutuskan membawa pulang kekasihnya.
"Tidak berselang lama setelah membawa pulang pacarnya, pelaku kembali ke rumah sambil membawa badik," kata Kapolsek Turikale Kompol Mariana saat dikonfirmasi, Kamis (28/12).
Amal yang melihat kakaknya sedang duduk di teras langsung menyerang. Armawandi tidak sempat melakukan perlawanan.
"(Pelaku) menikam kakaknya pada bagian punggung belakang korban saat sementara duduk di teras depan rumah," tutur Mariana.
Mariana melanjutkan, pelaku langsung melarikan diri menggunakan motor. Amal kabur meninggalkan kakaknya yang tergeletak bersimbah darah.
"Korban tergeletak usai ditikam karena kehabisan darah dan meninggal dunia di tempat," imbuhnya.
(sar/asm)