Razia Petugas Dinsos Makassar terhadap anak jalanan (anjal) kembali diwarnai kericuhan. Pihak keluarga yang tak terima anjal dibawa petugas datang mengamuk di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Dinsos Makassar.
"Dalam rangka pembinaan bimbingan sosial, bimbingan mental dan bimbingan jasmani sampai di UPT RPTC ini keluarga dari klien anak jalanan dan pengemis ini tiba-tiba datang kemudian seperti rusuh," ujar Plt Kabid Rehabilitasi Sosial Masri Tajuddin kepada detikSulsel, Sabtu (23/12/2023) malam.
Masri menjelaskan kejadian ini berawal saat Tim Reaksi Cepat (TRC) menggelar razia sekitar Jalan Sungai Saddang, Makassar, Sabtu (23/12) siang. Petugas menjaring tiga orang sekeluarga, yaitu dua bocah wanita berusia 6 dan 8 tahun, serta seorang pemuda yang mengemis berusia 23 tahun di jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Razia itu membuat para keluarga dari anak jalanan ini langsung menunggu petugas di RPTC Dinsos Makassar. Setelah petugas tiba, mereka mulai melakukan pemukulan fasilitas namun tidak sampai melakukan perusakan.
"Hanya memukul pagar, memukul tirai, memukul mobil tapi tidak sampai merusak," kata Masri.
"Tapi Alhamdulillah kami bisa meredam, karena kami juga sudah mengenal yang bersangkutan," lanjut dia.
Masri mengatakan para keluarga dari anak jalanan itu berada di lokasi dan memantau ketiganya. Bahkan orang tua dari para anak jalanan ini juga sebelumnya turut dijaring oleh petugas Dinsos Makassar karena kasus serupa.
"Orang tuanya memantau, pernah kami jaring bersama orang tuanya. Jadi keluarga ini sudah biasa kami hadapi," ucap Masri.
Setelah diberikan penjelasan, Masri menyebut bahwa para keluarga ketiga anak jalanan ini langsung kembali ke rumahnya dan untuk ketiganya tetap menjalani pembinaan.
"Jadi kami lakukan mediasi untuk pulang ke rumahnya dan anaknya tetap kami bisa bina selama tiga hari,"sebut Masri.
(hmw/ata)