Polisi Selidiki Kasus Ajudan Bupati Kubar Aniaya Sopir Truk Secara Brutal

Polisi Selidiki Kasus Ajudan Bupati Kubar Aniaya Sopir Truk Secara Brutal

Riani Rahayu - detikSulsel
Kamis, 21 Des 2023 13:29 WIB
Tangkapan layar oknum ajudan Bupati Kubar aniaya brutal sopir truk. Dokumen Istimewa
Foto: Tangkapan layar oknum ajudan Bupati Kubar aniaya brutal sopir truk. Dokumen Istimewa
Kutai Barat -

Polisi turun tangan menyelidiki kasus oknum ajudan Bupati Kutai Barat (Kubar) menganiaya secara brutal seorang sopir truk sawit. Polisi telah mengantongi video kasus penganiayaan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Kubar AKP Asriadi mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap video itu. Pasalnya, pihak kepolisian belum menerima laporan korban.

"Benar (terjadi), informasi kami dapatkan seperti itu (di Kubar), saat ini sedang kami dalami yang ada di video itu," ujar AKP Asriadi kepada detikcom, Kamis (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sampai saat ini korban belum ada membuat laporan di Polres maupun Polsek, jadi masih kami dalami," terangnya.

Sementara dari video yang diterima detikcom, nampak pria berbaju merah diduga ajudan bupati memaksa sopir truk CPO untuk keluar dari kendaraannya. Usai berhasil menarik korban hingga jatuh ke tanah, pelaku lantas menendang kepala korban dengan kaki kanannya.

ADVERTISEMENT

Dalam video nampak pula seorang pria berbaju dengan warna senada dan peci yang dililitkan kain warna merah putih mengaku sebagai Bupati. Pria itu terlihat berusaha menahan pelaku yang diketahui adalah ajudannya.

Video viral ini berdurasi 3 menit 10 detik. Bagian lainnya memperlihatkan korban yang terduduk lemas dengan wajah dan tubuh memar.

Penjelasan Bupati Kubar

Bupati Kubar F.X. Yapan tak menampik adanya insiden tersebut. Dia mengatakan penganiayaan terjadi di daerah Jembatan Kinong, Kampung Jenang Danum, Kubar pada Rabu (20/12).

"Saya arah mau ke Kutai Barat dari Tanjung Isuy," ujar Yapan kepada wartawan di Kubar, Rabu (20/12/2023) malam.

Dia berdalih penganiayaan terjadi lantaran korban tidak mau memberikan jalan saat kendaraannya hendak menyalip. Dia mengklaim pihaknya hampir kecelakaan dibuatnya.

"Kami hampir kecelakaan. Kami minta dari jauh jalan, terus keluar tangan minta jalan enggak mau beri jalan. Malah dia kasih kita terompet keras, hampir kami kecelakaan," terangnya.

Saat pemukulan, kata Yapan, dirinya sempat melerai. Namun ajudannya telanjur melakukan aksi pemukulan.

"Saya di situ ngelerai. Saat itu ajudan emosi mobil kami hampir kejepit,"katanya.




(hmw/asm)

Hide Ads