Penyerangan Pesantren Luwu Diwarnai Saling Lapor, Guru Ponpes Ditahan Polisi

Penyerangan Pesantren Luwu Diwarnai Saling Lapor, Guru Ponpes Ditahan Polisi

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 18 Des 2023 12:07 WIB
Kondisi bagian bangunan di Ponpes Darul Istiqamah Luwu usai dibakar.
Foto: Kondisi bagian bangunan di Ponpes Darul Istiqamah Luwu usai dibakar. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Luwu -

Penyerangan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqamah, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) berujung aksi saling lapor antara pengelola Ponpes dan ahli waris. Salah seorang guru Ponpes Darul Istiqamah bernama Usamah ditangkap polisi.

"Memang setelah kejadian pembakaran Ponpes itu kedua pihak saling melaporkan," kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muh Saleh kepada detikSulsel, (18/12/2023).

Saleh mengungkapkan pihak ahli waris melaporkan adanya dugaan pemukulan yang dilakukan salah seorang guru Ponpes Darul Istiqamah. Sementara kata dia, pihak Ponpes juga melaporkan penyerangan guru Ponpes yang dilakukan ahli waris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi aksi saling lapor yang dilakukan ini setelah perkelahian antara ahli waris dengan salah satu guru Ponpes. Jadi saling klaim, ahli waris bilang dia dipukuli, guru Ponpes bilang dia diserang. Nah kejadian inilah yang menjadi pemicu penyerangan yang dilakukan sekelompok OTK pada Rabu (13/12) malam," ungkapnya.

Dia mengatakan atas aksi saling lapor itu pihaknya sudah mengamankan 2 orang yang bertikai yakni, guru Ponpes bernama Usamah dan ahli waris bernama Yusuf Hatta. Keduanya saat ini sudah menjalani pemeriksaan di Polres Luwu.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah amankan keduanya. Sementara kami periksa di kantor, karena perkelahian mereka kan pemicu penyerangan itu," ucapnya.

Terpisah, pengelola Ponpes Darul Istiqamah Luwu Syukran Muadz menyayangkan adanya penangkapan guru Ponpes Darul Istiqamah. Menurutnya, guru tersebut hanya membela diri setelah diserang oleh ahli waris.

"Iya kami sayangkan sebenarnya ada penangkapan guru kamu, karena kan guru kami justru diserang dengan ahli waris bernama Yusuf Hatta. Guru ini hanya berusaha membela diri, tapi mereka menggoreng opini untuk mengajak preman sehingga ada penyerangan Ponpes," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, penyerangan di Ponpes Darul Istiqamah, Kecamatan Cilallang, Luwu terjadi pada Rabu (13/12) sekitar pukul 21.00 Wita. Pihak ahli waris menjelaskan jika kedatangannya hendak mengklarifikasi status kepemilikan lahan ke pengelola.

Pihaknya heran karena ternyata ada orang lain yang sudah berkumpul. Keramaian yang berujung pada pecahnya kericuhan hingga bangunan di pesantren dibakar.

"Jadi memang keluarga yang datang malam itu di Ponpes, tapi ada juga orang-orang yang tidak dikenal," kata keluarga ahli waris Kiki Reski kepada detikSulsel,Minggu(17/12).




(hmw/ata)

Hide Ads