OTK Penyerang Ponpes di Luwu Lecehkan Santriwati saat Baca Al-Qur'an

OTK Penyerang Ponpes di Luwu Lecehkan Santriwati saat Baca Al-Qur'an

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 15 Des 2023 14:48 WIB
Warga hendak menenangkan santriwati buntut penyerangan OTK di Ponpes Darul Istiqamah Luwu.
Foto: Pengelola hendak menenangkan santriwati buntut penyerangan OTK di Ponpes Darul Istiqamah Luwu. (Dok. Istimewa)
Luwu -

Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) membakar bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqamah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku turut melakukan pelecehan terhadap santriwati yang saat itu sedang membaca Al-Qur'an.

Peristiwa itu terjadi di Ponpes Darul Istiqamah yang berada di Kecamatan Cilallang, Luwu, Rabu (13/12), sekitar pukul 21.00 Wita. Santriwati baru saja melaksanakan salat berjemaah.

"Itu baru selesai salat berjemaah dilanjutkan kegiatan baca Al-Qur'an," kata Pengelola Ponpes Darul Istiqamah Syukran Muadz kepada detikSulsel, Jumat (15/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syukran melanjutkan suasana hening di ponpes tiba-tiba pecah saat sekelompok OTK datang. Kedatangan para pelaku yang didominasi pria itu membuat santriwati panik.

"Nah langsung ada ribut-ribut di luar, ternyata sudah ada kurang lebih 50 laki-laki yang datang," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Situasi itu lanjut Syukran membuat santriwati histeris. Pelaku juga diduga melakukan pelecehan terhadap santriwati.

"Ada juga (pelaku) yang menarik kerudung santriwati, itu pelecehan," tegas Syukran.

Syukran mengatakan sejumlah OTK itu juga membakar salah satu bangunan ponpes. Namun dia menyebut insiden itu tidak menimbulkan korban luka.

"Mereka membakar salah satu bagian bangunan pesantren, tapi tidak sempat menyebar apinya karena langsung dipadamkan," tuturnya.

Syukran belum merinci dampak penyerangan OTK tersebut. Dia mengatakan penyerangan berlangsung sekitar 30 menit.

"(Penyerangan sejumlah OTK di ponpes berlangsung) Kurang lebih 30 menit," tambah Syukran.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Luwu Timur AKBP Arisandi masih melakukan penyelidikan terkait aksi teror itu. Pemeriksaan awal, penyerangan itu diduga dipicu sengketa lahan.

"Kita masih melakukan penyelidikan atas aksi teror dan penyerangan pesantren itu. Dugaan ini berkaitan sengketa lahan, tapi kami melakukan penyelidikan dulu," pungkasnya.




(sar/nvl)

Hide Ads