Enam orang pria melakukan pengeroyokan terhadap seorang pemuda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipicu aksi balas dendam. Polisi yang mendapatkan laporan telah menangkap 2 orang pelaku yang berstatus mahasiswa dan telah ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan.
"Penyelidikan dan penyidikan yang kami terima dari Polsek Tamalanrea bahwa dari pelaku ini dua orang sudah kami tetapkan tersangka. Kalau keduanya ini berstatus mahasiswa," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Dharma Negara kepada detikSulsel, pada Jumat (8/12/2023).
Pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Kowilham, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, pada hari Selasa (5/12). Unit Reskrim Polsek Tamalanrea awalnya menangkap pelaku inisial DA (22) pada Rabu (6/12) dan NA satu hari kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dharma mengatakan, polisi masih memburu empat orang rekan pelaku lainnya yang turut melakukan pengeroyokan.
"Kemudian dari hasil penyelidikan selanjutnya untuk tersangka berjumlah empat orang yang kami lakukan pencarian," kata Dharma.
Dharma menjelaskan, penganiayaan itu dilakukan para pelaku lantaran salah paham. Salah satu pelaku diketahui mengaku pernah dipukuli oleh korban.
"Untuk kronologisnya ini boleh dikatakan mungkin salah paham antara pelapor dan terlapor. Ini dimana memang terlapor yang dua orang yang kita amankan ini sebelumnya mengalami juga semacam tindakan pemukulan," jelas Dharma.
Dia menambahkan, salah satu pelaku lalu meminta bantuan kepada rekan-rekannya. Mereka lalu kembali dan mengeroyok korban.
"Kemudian dari pelapor ini selanjutnya ini memberitahukan ke teman-temannya dan melakukan pembalasan. Jadi motifnya balas dendam," terang Dharma.
Dharma menuturkan, terkait pengakuan pelaku bahwa dirinya juga menjadi korban pemukulan terlebih dahulu masih dilakukan pendalaman. Pasalnya korban kini diketahui masih mengalami luka di kepala dan dirawat di rumah sakit.
"Untuk yang korban ini masih kita lakukan pendalaman terkait dengan status korban, karena korban masih dilakukan perawatan karena mengalami luka yang cukup parah," tutur Dharma.
(ata/nvl)