Wanita diduga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bernama Meli Safitri (18) di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan tewas di rumah mertuanya. Polisi mengungkap korban sempat mengirim pesan singkat kepada keluarganya bahwa dirinya dianiaya suaminya inisial LN (17).
"Pesan WhatsApp terakhir korban ke tantenya itu bahwa korban itu habis dipukul suaminya di malamnya itu," ujar Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk kepada detikcom, Jumat (8/12/2023).
Bungin mengungkapkan korban dan suaminya sempat cekcok hingga dianiaya suaminya pada Rabu (6/12) malam. Hal itu berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata tantenya korban ini ribut dulu sama suaminya, makanya dia (korban) dipukul," ungkapnya.
Keesokan paginya, tante korban datang ke rumah mertua Meli usai menerima pesan korban. Keluarga korban hendak mengecek sendiri kondisi Meli.
Namun nahas, Meli sudah ditemukan tidak bernyawa. Saat itu kata Bungin, suami korban juga berada di dalam kamar.
"Di dalam ada suaminya. Korban (meninggal dunia) ditemukan dengan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya," ujar Bungin.
Bungin mengungkapkan korban ditemukan dengan luka lebam di leher, wajah dan mulut. Namun pihaknya masih menunggu hasil visum untuk keterangan lebih lanjut.
"Ada di leher, wajah dan ada juga di mulut korban, sementara itu. Kami masih menunggu hasil visum dokter," ungkapnya.
Polisi juga sementara melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi juga suami korban inisial LN. Dari pengakuan LN, hubungan dengan istrinya akhir-akhir ini kurang harmonis.
"Dari pengakuan dia (suami) ada percekcokan (sebelum korban tewas). Cekcoknya soal rumah tangga, karena hubungan mereka ini kurang harmonis," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Meli ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di rumah mertuanya di Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Baubau, Kamis (7/12). Polisi menduga Meli merupakan korban KDRT.
"Sebelum meninggal, dugaan korban ini di-KDRT suaminya," kata Bungin.
Saat ini penyidik kepolisian masih mendalami penyebab kematian korban. Jasad korban sudah dievakuasi untuk keperluan visum.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya apa, karena kami masih menunggu hasil visum dari dokter," pungkasnya.
(sar/hsr)