Polisi Usut Pengeroyokan Ketua BEM FH Unsultra di Acara Tolak Dinasti Politik

Sulawesi Tenggara

Polisi Usut Pengeroyokan Ketua BEM FH Unsultra di Acara Tolak Dinasti Politik

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 06 Des 2023 19:46 WIB
Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dikeroyok massa.
Foto: Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dikeroyok massa. (Dok. Istimewa)
Kendari -

Polisi mengusut kasus Ketua BEM Fakultas Hukum (FH) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) saat ricuh acara Mimbar Demokrasi dengan tema menolak politik dinasti. Laporan korban juga sudah diterima polisi.

"Iya betul (laporan Ketua BEM dikeroyok), laporannya kemarin di Polsek Baruga," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman kepada detikcom, Rabu (6/12/2023).

Kombes Eka mengungkapkan kasus pengeroyokan itu sudah dalam tahap penyidikan. Ia mengatakan laporan Leciz akan diambil alih oleh Polresta Kendari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah arahkan Kasat Reskrim untuk proses penyidikannya ditarik ke Polresta Kendari. Sudah dilakukan sidik (kasus pengeroyokan)," ungkapnya.

Ia menuturkan korban juga sudah melakukan visum. Polisi akan segera memeriksa korban dan saksi di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

"Kami akan lakukan pemeriksaan korban dan para saksi. Korban juga sudah melakukan visum," ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris BEM Unsultra Ramadan menyayangkan aksi mimbar demokrasi bertemakan tolak dinasti politik diselenggarakan di lingkungan kampus berujung pengeroyokan. Ia mengatakan korban Leciz juga sudah membuat laporan polisi.

"Saya sangat menyayangkan kegiatan mahasiswa yang berbicara dinasti politik (di Unsultra). Kami dilangkahi, ini kan kegiatan mahasiswa jadi kami harus dilibatkan, ini kami tidak dilibatkan," ujar dia.

"Dia (Leciz) juga sudah lapor polisi kemarin, sudah divisum juga," tambahnya.

Ramadan menegaskan kepada panitia kegiatan untuk bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra.

"Panitia penyelenggara harus bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa Leciz," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, acara Mimbar Demokrasi dengan tema menolak dinasti politik di Unsultra, Kendari berakhir ricuh. Ketua BEM Fakultas Hukum Leciz Labanisi yang tiba-tiba muncul melarang acara itu dikeroyok massa.

"Yang dikeroyok itu Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra Leciz," kata Ramadan kepada detikcom, Rabu (6/12).

Ramadan mengungkapkan kasus ini bermula saat sejumlah mahasiswa Unsultra menggelar mimbar demokrasi menolak dinasti politik di lingkungan kampus Unsultra, Selasa (5/12). Namun Leciz menilai kegiatan tersebut telah ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu.




(ata/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads