Sebanyak 17 personel Satgas Yonif 133/YS diadang hingga ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Serangan tersebut membuat penyaluran bantuan sosial (Bansos) dari Pemda ke warga di kampung Ayata, Distrik Timur Tengah gagal dilakukan.
"Penghadangan yang dilakukan OTK tersebut diduga menggagalkan dukungan Bansos yang diberikan oleh Pemda Maybrat ke masyarakat kampung Ayata distrik Aifat Timur Tengah," ujar Kapendam XVIII Kasuari Letkol Inf Syawaludin Abuhasan kepada detikcom, Minggu (3/12/2023).
Peristiwa itu terjadi di Jalan Fankario, Distrik Aifat Selatan Tengah, Kabupaten Maybrat, Minggu (3/11) sekitar pukul 11.45 WIT. Penyerangan bermula saat 17 personel yang terbagi dalam 3 kendaraan hendak menjemput tim mobile yang selesai melaksanakan ambush dan patroli di Pos Ayata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rombongan Dansatgas Yonif 133/YS mendapat gangguan di Jalan Fankario menuju Ayata dengan jarak kedudukan OTK kurang lebih 30 meter sebanyak 2 kali dari kiri jalan menuju Ayata," lanjut Syawaludin.
OTK Tembak TNI dari Jarak 30 Meter
Syawaludin menyebut OTK melakukan penembakan sebanyak dua kali pada jarak 30 meter. Personel kemudian berhenti dan melakukan tembakan balasan lalu mendatangi lokasi OTK.
"Jarak kedudukan OTK kurang lebih 30 meter sebanyak 2 kali dari kiri jalan menuju Ayata, kemudian Dansatgas memerintahkan personel untuk membalas tembakan. Dansatgas Yonif 133/YS menghentikan kendaraan di jarak 100 meter dari bunyi tembakan, dengan untuk mengejar OTK sampai batas gerak maju kurang lebih 200 meter dari jalan tidak menemukan OTK," bebernya.
Dia mengungkap saat dilakukan penelusuran ditemukan dua titik lokasi penghadangan yang telah disiapkan. Selain itu terdapat jalan untuk meloloskan diri yang menuju ke arah hutan.
"Ditemukannya jalan pelolosan atau pelarian yang menuju ke arah hutan yang sudah dipersiapkan. Dan ditemukan dua buah kayu penyangga senjata yang dipersiapkan di titik penghadangan milik OTK," ungkpanya.
Syawaludin menegaskan tidak ada anggota TNI yang terluka dalam insiden tersebut. Dia juga memastikan situasi di Kabupaten Maybrat aman terkendali.
"Itu hoaks, itu tidak benar anggota tertembak. Hanya upaya menakut-nakuti masyarakat. Maybrat, aman terkendali, tidak ada masalah. Mereka sengaja begitu supaya tertekan masyarakat dan menakut-nakuti masyarakat saja itu," tutupnya.
(hsr/hsr)