Tanda Tanya Penyebab Kematian Bocah yang Makamnya Dibongkar di Ketapang

Kalimantan Barat

Tanda Tanya Penyebab Kematian Bocah yang Makamnya Dibongkar di Ketapang

Riani Rahayu - detikSulsel
Senin, 04 Des 2023 07:00 WIB
Ilustrasi Balapan Liar
Foto: nala edwin
Ketapang -

Seorang bocah bernama Yesa (7) di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga meninggal dalam kondisi tak wajar di rumah orang tua asuhnya. Kematian Yesa menimbulkan tanda tanya sehingga makam korban pun akhirnya dibongkar untuk diautopsi.

Korban dilaporkan meninggal di Kecamatan Sendai, pada Kamis (23/11) dan makamnya dibongkar pada Selasa (28/11) lalu. Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian mengatakan saat ini orang tua asuh dari korban tengah dimintai keterangan sebagai saksi.

"Sementara masih dalam tahap penyelidikan, untuk pembongkaran makam serta autopsi dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 November 2023. Adapun yang melakukan autopsi adalah Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Anton Sujarwo," kata AKBP Tommy Ferdian kepada detikcom, Sabtu (2/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi. Selain orang tua asuh, Tommy mengatakan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang untuk mengetahui penyebab korban meninggal.

"Saat ini sedang menunggu hasil resmi dari autopsi yang dilakukan kemarin, untuk saksi yang sudah kita periksa di antaranya kedua orang tua asuh korban serta beberapa masyarakat sekitar yang kita mintakan keterangan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tommy menuturkan beberapa orang lainnya pun telah dijadwalkan untuk dimintai keterangan. Hal ini dilakukan demi merampungkan informasi yang dibutuhkan oleh kepolisian.

"Masih belum semua kita periksa, namun sudah kita jadwalkan beberapa saksi lain untuk melengkapi informasi yang kita butuhkan," bebernya.

Tommy mengaku kematian Yesa yang menyisakan tanda tanya ini menggaet perhatian publik dalam bentuk aksi damai bertajuk 1.000 lilin di lapangan voli Paroki Santo Gabriel pada Senin (27/11). Dia menyebut kepolisian mendapat dukungan untuk mengungkap kasus ini secara tuntas.

"Kejadian ini cukup menjadi perhatian masyarakat, khususnya di Kabupaten Ketapang, namun sebagian besar aksi yang dilakukan dalam bentuk aksi damai serta banyak juga kelompok maupun organisasi masyarakat yang menyampaikan dukungan kepada jajaran kepolisian untuk mengungkap kejadian ini," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Orang Tua Kandung Korban Minta Polisi Selidiki

Tommy mengatakan orang tua kandung korban dan orang tua asuh telah dipertemukan. Dalam pertemuan tersebut, orang tua kandung korban meminta pihak kepolisian mengusut penyebab kematian korban.
"Kami sudah mempertemukan antara orang tua kandung dan orang tua asuh almarhum. Pada prinsipnya orang tua kandung almarhum menginginkan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini," katanya.

Tommy belum bisa menjelaskan terkait korban disebut meninggal tak wajar. Sebab saat informasi diterima korban sudah dimakamkan.

"Terkait kondisi korban kami belum pernah melihat secara langsung, karena satu hari setelah kematian almarhum sudah dikebumikan," terangnya.

Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan korban diduga bersama ibu asuhnya tersebar di media sosial. Dalam video itu, korban yang tidak menggunakan pakaian terlihat sedang dimarahi oleh perempuan yang mengenakan baju putih dan membawa payung.

Terlihat saat itu kondisi sedang hujan. Meski tertutup payung, nampak korban seperti dicubit. Selain itu, perempuan tersebut menaruh payungnya dan menidurkan korban ke lantai.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hsr)

Hide Ads