Polisi membongkar makam siswi SMA berinisial P (17) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) usai pihak keluarga menduga kematian korban tidak wajar. Keluarga menduga korban pernah diperkosa hingga hamil.
Kasat Reskrim Polres Muna AKP Asrun mengatakan pembongkaran makam itu berlangsung di Kecamatan Kontunaga, Muna pada Minggu (26/11) sekitar pukul 08.00 Wita. Jenazah korban akan autopsi.
"Dibongkar mau diautopsi, bahwa informasi korban pernah diperkosa, terpaksa digali kembali," ujar Asrun kepada detikcom, Selasa (28/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asrun menuturkan pihaknya melibatkan tim dokkes RS Bhayangkara Polda Sultra dalam pembongkaran makam siswi SMA itu. Pembongkaran makam atas permintaan keluarga.
"Keluarga korban ini kan buat laporan (kejanggalan), kita tindak lanjuti dengan pembongkaran makam," ungkapnya.
Keluarga Curiga Korban Hamil
Asrun mengungkap siswi SMA itu tewas gantung diri pada 6 November 2023. Namun pihak keluarga mendapati kejanggalan berupa perut korban dalam keadaan membesar.
"Korban ini kan laporannya gantung diri, terus informasi dari keluarganya korban ini kayaknya kondisi hamil," bebernya.
Keluarga korban kemudian membuat laporan polisi untuk mengungkap kebenaran di balik kematian siswi SMA itu. Polisi kemudian menindaklanjuti dengan membongkar makam korban.
"Keluarga ini tidak terima lalu lapor ke polisi, pacarnya kah atau orang lain dugaan keluarga begitu (dihamili). Makanya autopsi biar diketahui," bebernya.
Asrun mengaku belum mengetahui kapan hasil autopsi keluar. Dia menuturkan hasil autopsi pihaknya akan menunggu dari laporan tim Dokkes RS Bhayangkara Polda Sultra.
"Kita tidak tahu kapan keluar, kita tunggu RS Bhayangkara," ungkapnya.
(hsr/sar)