Polisi mengungkap motif kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang 5 pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Polisi menyebut pelaku menyerang korban karena menolak diberi uang saat dipalak.
"Betul (korban diserang karena menolak memberi uang)," ujar Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
"Motif mereka melakukan penyerangan terhadap pekerja ini adalah meminta sejumlah uang kepada pekerja proyek pembangunan di Ilaga," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu mengatakan, serangan itu mengakibatkan 5 pekerja proyek pembangunan puskesmas menjadi korban. Dari 5 pekerja, 3 di antaranya tewas sedangkan 2 lainnya terluka.
"Adapun aksi penyerangan tersebut mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 2 orang selamat," katanya.
Aksi ini diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aibon Kogoya. Aibon merupakan pimpinan KKB Intan Jaya.
"Aksi penyerangan KKB tersebut diduga dilakukan oleh KKB Intan Jaya pimpinan Aibon Kogoya," ujar Bayu.
Menurutnya, KKB menyerang menggunakan senjata api (senpi) dan parang. KKB menyerang 5 pekerja proyek pembangunan puskesmas.
"Mereka menyerang menggunakan senjata api dan parang terhadap 5 pekerja/tukang bangunan," imbuhnya.
Bayu menambahkan kelima korban sudah dievakuasi aparat TNI dan Polri. Tiga korban tewas dan dua orang luka-luka dibawa ke Puskesmas Beoga.
"Evakuasi korban penyerangan tiba di Puskesmas Beoga, Kampung Milawak, Distrik Beoga dengan membawa tiga jenazah dan dua korban selamat," beber Bayu.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan itu terjadi Serangan ini terjadi di Kampung Jambul, Distrik Beoga Barat, Puncak, Jumat (24/11) sekira pukul 15.00 WIT. Polisi pun telah mengidentifikasi identitas kelima korban.
Bayu merincikan tiga orang yang tewas tersebut masing-masing bernama Suyanto (40), Satiman (40), dan Triyono (50). Ketiga korban semuanya berasal dari Pulau Jawa.
Sedangkan kedua korban korban yang terluka masing-masing bernama Nurali (52) asal dari Pulau Jawa dan Alfian Pratasis (30) dari Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Korban akan dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.
"Saat ini korban meninggal dunia dan luka-luka akan kami evakuasi ke Timika," pungkasnya.
(sar/ata)