Polisi koboi yang menodong warga dengan pistol di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Bripka Novrianto akan segera disidang disiplin. Aksi Bripka Novrianto itu dianggap bentuk arogansi dalam penggunaan senjata api (senpi).
"Intinya yang bersangkutan diduga arogansi dalam penggunaan senpi," kata Kasi Propam Polres Palopo AKP Idris kepada detikSulsel, Kamis (16/11/2023).
Idris mengatakan hasil dari proses penyelidikan dan penyidikan di Propam akan disampaikan ke Kapolres Palopo untuk menunggu arahan sidang disiplin. Dia mengatakan perbuatan Bripka Novrianto akan ditentukan melalui persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil lidik bukan merupakan suatu keputusan final, kesalahan akan ditentulan berdasarkan hasil sidang. Kita tunggu Kapolres dulu," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi koboi Bripka Novrianto menodongkan pistol ke warga di Kota Palopo sempat viral di media sosial. Dalam video beredar, tampak anggota polisi itu mengenakan baju kaos berwarna hitam.
Di bagian depan baju anggota polisi itu bertuliskan Bareskrim. Polisi itu tampak berhadapan dengan seorang pemuda yang mengenakan baju berwarna merah di tengah jalan
Terlihat polisi tersebut memegang pistol di tangan kanannya. Sementara tangan kirinya tampak menarik kerah baju pemuda tersebut, sambil sesekali menodongkan pistolnya.
Duduk Perkara Bripka Novrianto Todong Warga Pakai Pistol, simak di halaman berikutnya...
Duduk Perkara Bripka Novrianto Todong Warga Pakai Pistol
Awal mula Bripka Novrianto mengamuk hingga menodong seorang pemuda bernama Febri menggunakan pistol diduga karena emosi rumahnya dilempari batu oleh warga tersebut. Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Alvin Aji Kurniawan mengatakan insiden ini terjadi di Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat, Palopo pada Sabtu (11/11).
"Warga tersebut diduga melakukan pengrusakan dengan melempar rumah dari anggota polisi bernama Pak Novri, sehingga terjadi hal tersebut," kata Alvin kepada detikSulsel, Minggu (12/11).
Awalnya, Bripka Novrianto mendapatkan kabar pertemuan di kantor lurah, pertemuan tersebut untuk membahas pelemparan rumah yang dialaminya bersama sejumlah warga lainnya. Namun, Novri berinisiatif untuk mencegat pemuda bernama Febri tersebut saat melewati di depan rumahnya untuk meminta penjelasan atas pelemparan itu.
Novrianto mengatakan saat Febri melewati depan rumahnya, dia pun langsung mencegatnya. Hingga akhirnya dia dan Febri terlibat cekcok.
"Saya tanya apa alasannya melempar rumah, bapaknya tidak terima makanya sempat terjadi cekcok," ucapnya.
Dia juga membantah telah menodongkan pistolnya ke warga tersebut. Menurutnya, dia menggenggam pistol tersebut hanya untuk berjaga-jaga jika pelaku berbuat anarkis.
"Saya tidak mengarah senjata ke Febri dan orang tuanya. Senjata itu murni untuk berjaga-jaga dengan kemungkinan adanya aksi anarkis dari yang bersangkutan," ujarnya.
Simak Video "Video: 3 Tersangka Kerusuhan DPRD Makassar Terancam Dipenjara Seumur Hidup"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/asm)