Barbar Pria Tikam 2 Teman gegara Pesan WhatsApp Tak Dibalas

Barbar Pria Tikam 2 Teman gegara Pesan WhatsApp Tak Dibalas

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Minggu, 12 Nov 2023 10:15 WIB
The greatest fear, an intruder in the house.
Foto: iStock
Kotabaru -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

Pria berinisial SF (39) di Kotabaru, Kalimantan Selatan (kalsel) nekat menikam dua orang temannya inisial WH (36) dan RD (49) lantaran pesan WhatsApp-nya tidak dibalas oleh korban. Tragisnya, SF juga mengakhiri hidupnya usai menikam kedua korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini terjadi di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru pada Rabu (8/11) sekitar pukul 06.30 Wita. Pelaku awalnya bertanya kepada korban karena pesan WhatsApp-nya tidak dibalas.

"Awalnya pelaku menanyakan kenapa korban (WH) tidak merespons WhatsApp-nya," kata Kapolres Kotabaru AKBP Tri Suhartanto kepada detikcom, Sabtu (11/11/2023).

ADVERTISEMENT

"Kemudian tanpa alasan yang jelas pelaku langsung menusuk perut korban menggunakan pisau," ungkapnya.

Rekan korban yang menyaksikan kejadian itu berusaha untuk melerai. Tetapi nasib nahas juga menimpanya.

"Saat kejadian korban kedua (RD) berusaha melerai, tapi pelaku menusukkan pisaunya ke arah perut RD," ujar Tri.

Tak sampai di situ, SF dengan barbar kembali mengejar WH yang berusaha menyelamatkan diri. Beruntung saat kejadian warga sekitar telah ramai berada di lokasi sehingga pelaku memilih melarikan diri ke arah kebun.

"Karena banyak warga saat mengejar korban, pelaku memilih melarikan diri ke arah kebun," katanya.

Akibat kejadian tersebut kedua korban menderita luka tusuk di masing-masing bagian perut. Sementara polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung mengejar pelaku.

Setelah peristiwa sadis tersebut, SF bersembunyi di rumah orang tuanya di Desa Gunung Sari. Mendapatkan info keberadaan pelaku, pihak kepolisian dengan sigap langsung mendatangi lokasi tersebut.

Namun belum sempat diamankan, korban ditemukan polisi dalam kondisi sekarat di rumahnya. Usut punya usut, SF menenggak racun rumput.

"Pada saat diamankan kondisi diduga pelaku dalam keadaan lemas tengkurap dan muntah-muntah dengan mengeluarkan cairan zat berwarna hijau dari mulutnya," ungkap Tri.

Polisi kemudian melarikan SF ke RS Pangeran Jaya Sumitra guna mendapatkan pertolongan. Namun 6 jam setelah dirawat SF dinyatakan meninggal dunia.

"Pelaku dinyatakan meninggal pada pukul 14.30 Wita. Dari hasil penyelidikan pelaku meminum racun jenis racun rumput karena ingin bunuh diri sebelum diamankan," tutupnya.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads