Kronologi Pekerja Kebun Sawit Perkosa-Bunuh Bidan di Kapuas Hulu

Kalimantan Barat

Kronologi Pekerja Kebun Sawit Perkosa-Bunuh Bidan di Kapuas Hulu

Riani Rahayu - detikSulsel
Jumat, 10 Nov 2023 20:15 WIB
Polres Kapuas Hulu merilis kasus pembunuhan di bidan.
Foto: Polres Kapuas Hulu merilis kasus pembunuhan di bidan. (Dok. Istimewa)
Kapuas Hulu -

Pria bernama Narsip (23) yang bekerja di sebuah perusahaan sawit di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap usai membunuh bidan yang merupakan rekan kerjanya, Hety (26). Pelaku yang dalam kondisi mabuk nekat membunuh usai memperkosa korban.

"Jadi pada saat itu diawali dengan sebenarnya tersangka tersebut berkumpul dengan teman-temannya nda jauh dari rumah korban. Mereka mengkonsumsi minuman keras," ujar Kapolres Kapuas Hulu kepada detikcom, Kamis (9/11/2023).

Peristiwa itu terjadi di kediaman korban di wilayah Kecamatan Semitau pada, Senin (23/10). Pelaku awalnya mengambil kedondong di depan rumah korban usai pesta miras dengan rekannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi di depan rumahnya ada pohon kedondong itu. Buah kedondong itu dengan alasan dia mengonsumsi alkohol (kedondong) supaya bisa mengurangi rasa mabuknya, setelah memetik buah kedondong kemudian dia terlintaslah di pikirannya dia ke korban ini," jelasnya.

Hendrawan melanjutkan pelaku langsung masuk ke rumah korban melalui pintu belakang. Saat itu pintu rumah belakang korban memang tidak terkunci.

ADVERTISEMENT

"Dia buka pintu belakang dan tidak dikunci. Kemudian dia masuk ke ruang tamu, habis itu dia masuk ke kamar korban. Setelah masuk kamar korban, korban itu ditemukan dalam posisi tidur tertelungkup," ungkapnya.

Narsip langsung menduduki korban sambil mencekik lehernya. Setelah pingsan korban dibalik lalu diperkosa.

"Saat itu korban masih dalam keadaan pingsan ya lalu disetubuhinya. Saat dilakukan persetubuhan di situ korban sadar sambil meronta, tangan kiri pelaku digigit korban dan kalung pelaku ditarik terus ada cakaran di pipinya tersangka," kata Hendrawan.

Hendrawan melanjutkan pelaku panik begitu korban tersadar. Narsip panik lantas mencekik leher korban lantaran takut perbuatannya dilaporkan.

"Setelah dicekiknya dan korbannya sudah meninggal dunia dia berdiri dari kasur itu bersandarlah di dinding kamar untuk memastikan kalau korban ini sudah meninggal dunia, mungkin kurang 30 menit ya dia di kamar itu," bebernya.

Setelah itu Narsip kembali pulang ke rumah orang tuanya yang ada di area perkebunan sawit tempatnya bekerja. Keesokan harinya pelaku terbang ke Pandeglang, Banten dan bersembunyi di rumah keluarganya.

"Sekitar 2 mingguan (tertangkap), dia sembunyi di rumah keluarganya. Memang dia asli sana. Kami tangkap pelaku di sana di tanggal 4 November 2023," tutur Hendrawan.

Selama masa pemeriksaan pelaku mengakui semua perbuatannya. Pelaku juga mengaku awalnya hanya ingin memperkosa korban.

"(Pelaku tidak niat membunuh) Iya, karena dia dipengaruhi alkohol dia langsung gak tau kenapa dia bilang, terlintas aja di pikirannya sosok korban tersebut," katanya.

Sementara itu, pelaku dan korban diketahui saling mengenal. Pelaku mengetahui jika korban tinggal sendiri di rumahnya.

"Karena memang dia pernah bertemu dengan korban waktu dia sakit, berobat dan korban ini yang melayani. Iya tinggal sendiri, beliau kan sebagai bidan, karyawan aktif di perusahaan sawit tersebut, pelaku juga," terang Hendrawan.

Sebelumnya diberitakan, kasus ini terungkap usai warga menemukan mayat korban di kediamannya. Saat ditemukan, polisi mendapati buah kedondong beserta kalung di dekat mayat korban yang belakangan barang bukti tersebut mengarah ke pelaku.

"Akhirnya kami lakukan penyelidikan, kami temukan kalung dan buah kedondong yang dipetik pelaku di depan rumah korban saat sebelum kejadian, katanya untuk mengurangi mabuk," tuturnya.

Polisi turut mencurigai pelaku lantaran dikabarkan hilang dari perusahaannya usai insiden itu. Pasalnya pelaku masih karyawan aktif.

"Dia (pelaku) masih karyawan aktif di perkebunan itu kok bisa-bisa menghilang," bebernya.




(sar/hsr)

Hide Ads