Pria berinisial R (40) di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) membunuh temannya sendiri berinisial G (25). Pelaku yang juga mengamuk di Mapolres Tarakan itu tewas usai diduga menikam dirinya sendiri.
"Ternyata sebelum dia masuk (ke Polres) sudah ada 10 luka tusuk di perutnya. Dari keterangan saksi itu ternyata mau bunuh diri," ujar Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona kepada detikcom, Minggu (5/11/2023).
Ronaldo mengatakan, R melakukan pengrusakan di Mapolres hingga menyerang petugas. Pihaknya kemudian mengambil tindakan dengan menembak R menggunakan peluru karet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia ditembak pakai peluru karet dia sempat roboh berdiri lagi dia. Tapi sudah agak lemas kan, makanya baru dipiting sama anggota," kata Ronaldo.
Pelaku R yang sudah lemas kemudian hendak dilarikan ke rumah sakit. Namun R lebih dulu meninggal dunia karena kehabisan darah.
"Baru dia mau dibawa ke rumah sakit sudah kehabisan darah dia (hingga dinyatakan meninggal)," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, R mengamuk hingga melakukan pengrusakan di Mapolres Tarakan. R awalnya membunuh rekannya, G di wilayah Beringin, Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita.
"Jadi dia datang itu bukan mau melapor atau menyerahkan diri, tapi dia datang melakukan pengrusakan fasilitas kantor menggunakan besi dan mencoba menyerang petugas," ujar AKBP Ronaldo saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (5/11).
Ronaldo menyebut R mendatangi Polres Tarakan dalam kondisi penuh luka. Meski terluka, R sempat merusak kaca pos penjagaan.
"Jadi sebelum ke Polres itu sudah nusuk dirinya sendiri, dari keterangan saksi yang kami periksa. Masih didalami apakah pelaku ini ada gangguan kondisi kejiwaan," terangnya.
Ronaldo mengaku pihaknya berupaya menghentikan R saat melakukan pengrusakan. Namun R melakukan perlawanan hingga dilumpuhkan dengan peluru karet.
"Sempat terhenti perlawanannya, namun kemudian bangun lagi dan berusaha menyerang petugas lagi," bebernya.
(hsr/ata)