"Pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap korban (Hasnayani) dengan cara memukul pada bagian dada sebanyak 1 kali dan pada bagian punggung sebanyak 1 kali," kata Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Joddi Titalepta kepada detiSulsel, Minggu (5/11/2023).
Joddi mengatakan Hasnayani awalnya meminta siswanya melakukan apel sebelum pulang sekolah. Saat itu, Hasnayani melihat salah satu siswa bernama Muslimah menangis.
"Korban (Hasnayani) bertanya kenapa kamu menangis lalu dijawab oleh perempuan Muslimah bahwa dipatte (ketapel)," terangnya.
Hasnayani lalu menghampiri AP dan bertanya alasannya menganiaya Muslimah hingga matanya merah. Namun, AP tidak mengakuinya bahkan marah-marah sehingga Hasnayani membawa Muslimah ke dalam kelas.
"Saat korban menggandeng tangan Muslimah, pada saat itu pula pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap korban (Hasnayani)," jelasnya.
"Atas kejadian tersebut korban merasa sakit dan keberatan, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Lutra pada hari Jumat," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMP berinisial AP di Luwu Utara diduga memukul gurunya bernama Hasnayani Biak gegara tak terima ditegur. Korban pun melaporkan siswanya itu ke polisi.
"Laporannya seperti itu (guru dipukul)," ujar Kapolres Luwu Utara AKBP Galih Indragiri kepada detikSulsel, Minggu (5/11).
Peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 2 Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara pada Rabu (1/11) saat jam pulang sekolah. Namun Galih belum menjelaskan lebih jauh terkait peristiwa tersebut.
"Laporan baru dibuat kemarin, sementara kita periksa saksi-saksi,"katanya.
(hsr/ata)