11 Warga Bone Bolango, Gorontalo rela menyetorkan KTP ke orang tidak dikenal (OTK) demi memperoleh bantuan dana prakerja. Usut punya usut, KTP tersebut justru dipakai untuk mendaftar pinjaman online (pinjol).
"Unit Polsek Bulango saat itu langsung menangkap dua orang oknum diduga pelaku tindak pidana penipuan, modus pelaku dengan cara mengiming-imingi korban akan diberikan dana bantuan prakerja," ujar Kapolsek Bulango Ipda Panji Winata Erwin kepada detikcom, Senin (30/10/2023).
Peristiwa ini terjadi di Desa Tupa, Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (29/10). Panji mengatakan kasus penipuan tersebut berawal dari informasi warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita dapat informasi laporan dari masyarakat yang mana ada orang melakukan penipuan kepada warga di Desa Tupa. Atas informasi warga kami langsung mendatangi lokasi itu. Kemudian kita amankan dua pelaku," katanya.
"Pelaku utama perempuan R yang memuluskan supaya warga terpengaruh dan ada lagi satu orang yaitu penadah pria W yang turut membantu pelaku utama," tambahnya.
Panji menjelaskan kedua pelaku menawarkan bantuan dana prakerja sebesar Rp 300.000 ribu dengan cara mendaftarkan korban menggunakan KTP. Pihaknya, pun menyebut ada 11 orang yang jadi korban penipuan.
"Awalnya mereka datang ke sana ke masyarakat di desa itu, untuk menawarkan supaya mereka dapat dana bantuan sebesar Rp 300 ribu dengan cara didaftarkan pelaku melalui bantuan prakerja, dengan syarat identitas KTP dan foto mereka, lalu di daftarkan melalui HP pelaku," terangnya.
"Untuk sementara ini yang kami dalami korban ada 11 orang warga Desa Tupa yang jadi korban rata-rata warga biasa petani dan ibu rumah tangga," sambungnya.
Selain itu, kedua pelaku mengakui identitas korban ternyata hanya digunakan mendaftar pinjaman online.
"Saat kami periksa kedua pelaku mengakui ternyata identitas para korban ternyata digunakan untuk mendaftar aplikasi pinjaman online , bukan didaftarkan ke prakerja," sebutnya.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi antara lain tiga unit handphone berbagai merek. Polisi juga mengungkap motif kedua pelaku yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Untuk motif para pelaku untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari -hari," pungkasnya.
(hmw/asm)