.webp)
Jaksa mulai mendalami laporan seorang aparatur sipil negara (ASN) yang mengaku gajinya dikorupsi Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Husain Syam. Jaksa tengah menelaah laporan tersebut.
"Baru dikaji ini barang (laporan dugaan korupsi)," kata Kasi Penkum Kejati Sulsel Soetarmi kepada detikSulsel, Jumat (27/10/2023) malam.
Soetarmi menegaskan pihaknya tak ingin gegabah menangani laporan tersebut. Dia mengatakan pendalaman penting untuk melihat duduk perkara yang sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa tahu ada pelanggaran disiplin atau misalnya dia memang nda pernah masuk kantor, ya wajar saja kalau tidak digaji," ujar Soetarmi.
Lebih lanjut Soetarmi menyampaikan bahwa laporan tersebut belum disertai dengan bukti yang memadai. Namun dia memastikan laporan itu tetap ditindaklanjuti.
"(Kejati Sulsel) belum tau tentang ini (dugaan korupsi), tidak ada bukti-bukti kan baru laporan baru kita mau telaah," ujarnya.
Diketahui, bahwa kasus dugaan korupsi gaji ASN UNM dilaporkan oleh pria bernama Amril ke Kejati Sulsel. Sementara itu, Rektor UNM Husain Syam membantah kasus dugaan korupsi gaji ASN UNM. Ia menganggap laporan dugaan korupsi tersebut ngawur.
"Kejadian itu sebelum saya jadi Rektor UNM. Terjadi 2014-2015, ngawur kalau ada orang yang ambil uang gajinya tapi memang tidak dibayarkan dari Kemenkeu karena sejak ditangkap kasus Narkoba," kata Husain Syam kepada detikSulsel, Sabtu (28/10).
Husain mengatakan bahwa Amril telah ditangkap atas kasus narkoba sebelum ia menjadi rektor pada 2014-2015. Karena kasus tersebut Amril diberhentikan dan gajinya tidak dibayarkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Rektor Prof Arismunandar sudah mengusulkan diberhentikan tidak dengan hormat," ujarnya.
(hmw/hsr)
