Polisi turun tangan menyelidiki pelaku pemukulan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Makassar saat hendak memadamkan api di wilayah Tallo. Penyelidikan dimulai usai polisi menerima laporan dari pihak korban.
"Sekarang kami sudah terima laporannya," ujar Kapolsek Tallo AKP Ismail kepada detikSulsel, Kamis (19/10/2023).
Korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Tallo setelah melakukan pemadaman api di Jalan Pongtiku 1, Makassar, Rabu (18/10) sekitar pukul 22.05 Wita. Korban melapor ke Polsek Tallo pada pukul 02.00 dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam dini hari sekitar jam 2, selesai melakukan pemadaman di sana langsung melapor ke kantor. Sementara ini kami kembangkan dalam lidik," ujar Ismail.
Selain penganiayaan, polisi juga menangani kasus pengerusakan mobil Damkar. Terdapat satu unit mobil Damkar yang kacanya pecah akibat dilempar.
"Jadi satu kali melapor dua yang dilaporkan penganiayaan sama pengerusakan" katanya.
Diberitakan sebelumnya, penganiayaan terhadap petugas Damkar Makassar bermula saat petugas menerima laporan kebakaran di Jalan Pongtiku. Petugas tiba di lokasi saat kondisi api sudah membesar.
"Jadi awalnya kita terima informasi, tentang kejadian kebakaran di Pongtiku ya tempatnya. Memang dari foto yang dikirim untuk sebagai laporan itu sudah menandakan api telah besar," ujar Kabid Damkar Makassar Cakrawala saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Kamis (19/10).
"Setelah kita menerima informasi itu, sesuai dengan SOP kami harus secepatnya. Dan perhitungan waktu dari Ratulangi (kantor Damkar) menuju ke lokasi kebakaran itu kita habiskan memang tidak sampai 10 menit. Kurang dari 10 menit walaupun SOP-nya itu 15 menit," tuturnya.
Namun ketika tiba di lokasi kebakaran, petugas dihadang kerumunan kerumunan warga. Kerumunan warga menghambat petugas untuk melakukan pemadaman dengan cepat.
"Ada yang memprovokatori, ada yang melakukan penganiayaan. Kami anggap itu penganiayaan soalnya. Petugas kami ada yang di-ini (dipukul) benda tumpul, satu orang petugas," bebernya.
Dalam proses pemadaman api di lokasi kebakaran, ada warga yang memaksa mendekatkan mobil ke titik api. Namun petugas Damkar menyampaikan bahwa hal tersebut sangat berbahaya.
"Ada yang memaksakan armada kami masuk lebih dekat ke titik padahal itu kan resistensi bahaya lebih tinggi. Entah melempar itu, akhirnya kaca mobil retak juga satu," ungkapnya.
(hmw/nvl)