Polisi telah menangkap 6 orang diduga sebagai pelaku pengeroyokan terhadap Andi Mohammad Fikri Bakhtia (22), mahasiswa IAIN Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keenam orang terduga pelaku tersebut kini telah ditahan.
"Ada 6 orang ini yang telah diamankan," kata Kapolres Parepare AKBP Arman Muis kepada detikSulsel, Kamis (12/10/2023).
Arman memaparkan 6 pelaku tersebut untuk sementara dilakukan penahanan di Polres Parepare. Keenamnya masih berstatus terperiksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang saya perintahkan dilakukan penahanan di Polres Parepare," ujarnya.
Dia memaparkan kasus tersebut tetap ditangani Polsek Soreang, hanya saja untuk penahanannya dilakukan di Polres Parepare. Alasannya kapasitas ruang tahanan di Polsek terbatas.
"Tetap Polsek Soreang tangani dibackup Reskrim Polres Parepare. Cuman karena kapasitas (ruang tahanan) di Polsek Soreang kurang memadai, jadi ditahan di Polres Parepare," paparnya.
Selain 6 orang tersebut, lanjutnya, masih ada sejumlah orang yang kini diperiksa. Namun dia tidak merinci siapa saja yang masih sementara diperiksa.
"Jadi ini masih tahap penyelidikan. Ada beberapa juga sementara kita mintai keterangan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Andi Mohammad Fikri Bakhtiar menjadi korban pengeroyokan di area kampus. Fikri diduga dikeroyok oleh 10 orang pelaku dari kampus lain.
Ayah Fikri, Bakhtiar Tombong mengatakan pengeroyokan itu terjadi di dekat Auditorium IAIN Parepare, Minggu (8/10). Dia menuturkan pelaku mendatangi anaknya di dalam kampus usai terlibat cekcok.
"Kejadiannya Minggu malam tanggal 8 Oktober lalu," ujar Bakhtiar kepada detikSulsel, Rabu (11/10).
Bakhtiar menuturkan salah satu pelaku bernama Nasrul mendatanginya di dalam kampus. Saat itu, Nasrul menyampaikan ke rekan Fikri ingin bertemu untuk berdamai usai terlibat cekcok.
"Ada teman Fikri dia bilang 'Fikri adami itu yang mau damai' kemudian turun mi Fikri untuk temui," katanya.
Namun saat berada di lokasi samping Auditorium IAIN, orang yang dimaksud hendak berdamai justru datang bersama dengan temannya sekitar 10 orang. Mereka langsung mengeroyok Fikri hingga tersungkur ke tanah.
"Rupanya tidak damai, itu datang itu rombongan kurang lebih 10 orang keroyok anak saya," bebernya.
(ata/asm)