Terkuak KKB Pakai Senpi TNI Saat Baku Tembak Aparat di Pegunungan Bintang

Papua Pegunungan

Terkuak KKB Pakai Senpi TNI Saat Baku Tembak Aparat di Pegunungan Bintang

Raymond Latumahina - detikSulsel
Jumat, 06 Okt 2023 09:05 WIB
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi saat mengecek barang bukti sitaan dari 5 anggota KKB yang tewas ditembak.
Foto: Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi saat mengecek barang bukti sitaan dari 5 anggota KKB yang tewas ditembak. (Dok. Istimewa)
Pegunungan Bintang -

Lima anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas ditembak aparat TNI dan Polri di Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan. Kelima pelaku ternyata menggunakan senjata api milik TNI saat insiden baku tembak terjadi.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, Sabtu (30/9) sekitar pukul 05.00 WIT. Kelima pelaku tergabung dalam KKB pimpinan Ananias Ati Mimin.

"Jadi total 5 orang KKB berhasil dilumpuhkan dan 3 senpi berhasil diamankan," kata Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima anggota KKB masing-masing berinisial OM (38), NM (26), OK (27), AL (19), dan TA (22). Salah satu pelaku merupakan komandan lapangan KKB.

"OM merupakan komandan Batalyon Pamerasta dan saat ini jenazahnya sementara proses evakuasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, dari 3 senpi yang diamankan, dua di antaranya senjata laras panjang dan senjata laras pendek. Aparat turut menyita barang bukti berupa magasin, bendera bintang kejora, handphone dan handy talky (HT).

2 Senpi Disita dari KKB Milik TNI

Belakangan, aparat mengungkap senpi yang digunakan kelima anggota KKB tersebut. Dua di antaranya merupakan senjata milik anggota TNI usai insiden helikopter yang hilang kontak pada tahun 2019 silam.

Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menyebut senpi yang dimaksud salah satunya senjata laras panjang jenis SS2 V3 K dengan nomor seri 93.004236. Selain itu berupa pistol Brouning FN nomor seri 0T6117.

"Dua senpi merupakan senjata api organik personel Satgas Pamtas 725/Varoagi yang hilang pada tanggal 28 Juni 2019. Saat Heli M1-17V5 HA-5138 TNI AD hilang kontak di Distrik Oksop," ungkap Bayu dalam keterangannya, Kamis (5/10).

Sementara satu senpi laras panjang lainnya masih dalam proses identifikasi. Namun kata Bayu, senjata itu diduga kuat berasal dari Papua Nugini (ONG) yang dibeli KKB pada awal tahun 2022.

"Namun, diduga kuat senjata api tersebut berasal dari negara PNG yang dibeli pasukan KKB Pegubin awal tahun 2022," imbuh Bayu.

Sementara ratusan butir amunisi yang ikut disita tersebut, ditambahkan Bayu, juga berasal dari sumber yang sama. Amunisi itu berasal dari helikopter dan Papua Nugini.

"Ratusan amunisi yang ditemukan diduga kuat berasal dari sumber yang sama yaitu insiden heli TNI AD yang hilang kontak dan juga pembelian dari PNG," jelasnya.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan juga membenarkan dua senpi yang disita dari KKB milik anggota Pamtas 725/Varoagi. Senjata itu sebelumnya dinyatakan hilang.

"Ya itu senjata dari heli yang jatuh," kata Izak kepada wartawan di Jayapura, Papua, Kamis (5/10).

Izak tidak menjelaskan detail kronologi dari peristiwa tersebut tersebut. Namun salah satu senjata yang diamankan milik kopilot dari helikopter yang terjatuh tersebut.

"Untuk senapan itu miliknya salah satu anggota 725, kemudian pistolnya milik salah satu kopilot," terangnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads