Kasus Body Checking Peserta Miss Universe Indonesia, 1 Orang Jadi Tersangka

Berita Nasional

Kasus Body Checking Peserta Miss Universe Indonesia, 1 Orang Jadi Tersangka

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 05 Okt 2023 15:27 WIB
Potret Mahkota Miss Universe Indonesia, Dibuat dari Emas-8.000 Kristal
Ajang kecantikan Miss Universe Indonesia 2023. Foto: Dok. UBS Gold
Jakarta -

Kasus body checking peserta Miss Universe Indonesia 2023 memasuki babak baru. Polda Metro Jaya telah menetapkan satu tersangka berinisial ASD alias S.

Melansir detikNews, Kamis (5/10/2023), polisi sudah melakukan gelar perkara kasus tersebut. Polisi pun langsung menetapkan ASD sebagai tersangka.

"Gelar perkara pada hari ini telah ditetapkan 1 orang tersangka sementara ini oleh Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Untuk hari ini telah ditetapkan tersangka ASD alias S," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (4/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki mengungkapkan gelar perkara akan dilanjutkan hari ini. Dia menyebut tersangka baru masih bisa bertambah, namun masih perlu kelengkapan berkas.

"Iya besok lanjut gelar lagi, untuk tersangka yang lain. Masih lengkapi kelengkapan formil dan materiil terkait delik yang terkait korporasi," bebernya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Hengki mengatakan saat ini sudah ada 28 saksi yang diperiksa. Saksi termasuk 8 orang korban yang merupakan kontestan ajang kecantikan tersebut.

"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 28 orang saksi yang terdiri dari 8 korban, 13 saksi, 3 terlapor, dan 4 saksi ahli," ucapnya.

Selain itu, Hengki mengatakan penyidik juga telah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Penyidik juga telah melakukan koordinasi dengan lembaga lain, antara lain Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Pendampingan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A), Lembaga perlindungan saksi korban (LPSK)," imbuhnya.

Peserta Miss Universe Difoto Tanpa Busana

Sebelumnya, publik dibuat geger usai Director Miss Universe Indonesia Bali, Sally Giovany mengunggah Instagram Story terkait adanya kabar peserta yang dimintai difoto saat pemeriksaan tubuh dengan kondisi tanpa busana. Sally mengungkap kasus itu setelah gelaran final dilaksanakan.

"Selamat sore, saya dapat kabar anak2 body check disuruh telanjang, tapi di foto. Apa diperbolehkan? Ini melanggar aturan lho. Kalau ternyata disebarluaskan bagaimana? Kami Jabar juga ada body check tapi tidak foto mereka," demikian yang tertulis dalam tangkapan layar unggahan Instagram Story Sally Giovany yang viral, dikutip dari Wolipop, Senin (7/8).

Sementara itu, National Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat, Rizky Ananda Musa juga turut mengunggah ulang Instagram Story Sally. Dia menegaskan timnya tidak melakukan pemeriksaan tubuh dengan meminta para peserta untuk difoto tanpa busana.

"Ini body check Jabar menggunakan gambar tidak difoto telanjang di depan laki-laki juga," demikian kata Rizky Ananda Musa yang akrab disapa Bunda Rizky itu dalam unggahan Instagram Story-nya @rizkyanandamusa.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Korban Lapor Polisi

Pada Senin (7/8), beberapa finalis Miss Universe Indonesia 2023 mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan PT Capella Swastika Karya pemilik ajang Miss Universe Indonesia terkait adanya dugaan pelecehan seksual. Korban datang ditemani oleh kuasa hukumnya.

"Melakukan pelaporan terhadap dugaan adanya pelecehan yang dilakukan oleh MUID," kata kuasa hukum korban, Mellisa Anggraeni.

Mellisa mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada (1/8) lalu. Pelecehan tersebut dilakukan sebelum grand final digelar.

"Dari proses mereka menggelar acara Miss Universe sebelum dilakukannya grand final ada beberapa peristiwa yang terjadi ya dan itu diindikasi dugaan pelecehan," ujarnya.

Menurut Mellisa, kliennya saat itu diminta menjalani pengecekan badan tanpa busana. Padahal, hal tersebut tidak ada dalam rangkaian acara.

"Sudah terjadi peristiwa yang sudah dibenarkan klien kami di mana mereka tanpa sepengetahuan, tidak ada informasi tidak ada dalam rundown tidak dikasih tahu body checking," ujarnya.

Dalam laporannya, Mellisa mengatakan pihaknya turut menyertakan beberapa barang bukti. Mellisa mengaku cukup kaget melihat foto tersebut.

"Bukti dokumen surat foto dan video kami cukup terkaget melihat foto yang diambil mereka," imbuhnya.

Mellisa mengatakan sangat menyayangkan ajang kompetisi yang seharusnya meninggikan martabat perempuan justru menjadikan korban sebagai objek pelecehan. Menurutnya hal ini telah merendahkan martabat seorang wanita.

"Ajang kompetisi yang seharusnya meninggikan value perempuan ya terutama, tetapi justru diperlakukan seperti objek sehingga hari ini alhamdulillah sudah diterima laporan kami di SPKT tadi terkait dengan adanya dugaan tindak pidana tindak kekerasan seksual," tutur Mellisa.

"Kami menduga perbuatan yang mereka lakukan sudah merendahkan harkat dan martabat seorang perempuan," imbuhnya.

Mellisa juga menyebutkan korban tertekan dalam proses pengecekan badan dengan kondisi tanpa busana. Hal ini lantaran terdapat lawan jenis yang turut menyaksikan kejadian tersebut.

"Ditambah lagi dalam pada saat dilakukannya body checking, tidak hanya sesama jenis yang ada di sana, tetapi ada pihak lawan jenis, dan ini kan sangat menyakitkan hati, baik oleh keluarga N, orang terdekat, sponsor, dan lain-lain itu kan sungguh sangat mengecewakan," katanya.

"Kita bisa bayangkan bagaimana teman-teman kontestan mereka tertekan dalam situasi seperti itu," sambungnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kelly Tandiono Pastikan Tak Akan Ada Lagi Kasus Body Checking di MUID"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/ata)

Hide Ads