Perjuangan Pasutri Disabilitas di Lutra Dagang Keliling Demi Bertahan Hidup

Perjuangan Pasutri Disabilitas di Lutra Dagang Keliling Demi Bertahan Hidup

M Riyas - detikSulsel
Kamis, 05 Okt 2023 11:28 WIB
Perjuangan pasutri disabilitas di Luwu Utara bertahan hidup dengan berdagang keliling. Dokumen Istimewa
Foto: Perjuangan pasutri disabilitas di Luwu Utara bertahan hidup dengan berdagang keliling. Dokumen Istimewa
Luwu Utara -

Pasangan suami istri (pasutri) penyandang disabilitas di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Risal Kamba dan Marwa Mawar rela menjadi pedagang keliling untuk bertahan hidup. Mereka menolak berpangku tangan menunggu uluran tangan orang lain.

Bermodalkan kursi roda yang telah dimodifikasi, Risal berdagang alat-alat menjahit dari desa ke desa. Dia menggunakan kekuatan tangan untuk mendorong roda dengan jarak tempuh kurang lebih 30 kilometer per harinya.

"Yah segala macam kebutuhan untuk menjahit, rutenya Masamba sampai Pompaniki masuk, kurang lebih 30 kilometer setiap hari," ujar Risal kepada detikSulsel, Rabu (4/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang lahir dengan kondisi normal pada tanggal 31 Desember 1981 di Taludaa, Gorontalo, tiba-tiba mengalami demam tinggi. Setelahnya menjadi pilu, sebagian tubuhnya mendadak tak bisa digerakkan lagi.

Dalam kondisi seperti itu Risal Kamba menemukan jodohnya, Marwa Mawar di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara pada 3 tahun lalu. Saat Risal berjualan keliling, Marwa ikut membantu suaminya dengan memanfaatkan teras rumah untuk berjualan barang campuran seadanya.

ADVERTISEMENT

"Penghasilan biasa Rp 50 ribu biasa Rp 100 ribu biasa Rp 150 ribu untuk tambah-tambah modal sama untuk makan," ucap Marwa.

Risal mengatakan istrinya yang selalu bersahaja ini sebenarnya pernah hamil. Namun sayang, sang anak meninggal saat masih dalam kandungan.

"Meninggal waktu masih di dalam perut, karena istriku itu cacat waktu akan melahirkan tidak bisa dan beresiko," ujar Risal.

Perjuangan pasutri disabilitas di Luwu Utara bertahan hidup dengan berdagang keliling. Dokumen IstimewaPerjuangan pasutri disabilitas di Luwu Utara bertahan hidup dengan berdagang keliling. Dokumen Istimewa

Saat ini ditanya soal harapan dan bantuan, sambil tersenyum Ramli menjawab bahwa rezeki sudah diatur Allah. Dia mengaku lebih senang untuk mengandalkan diri sendiri.

"Biarlah saya jualan begini, karena rezeki Allah itu sudah atur karena saya sudah rasakan apa yang saya kerjakan selama ini dan Alhamdulillah," jelasnya.




(hmw/ata)

Hide Ads