IAIN Gorontalo Bentuk Tim Usut Kasus Mahasiswa Tewas Saat Pengkaderan

Gorontalo

IAIN Gorontalo Bentuk Tim Usut Kasus Mahasiswa Tewas Saat Pengkaderan

Apris Nawu - detikSulsel
Selasa, 03 Okt 2023 16:40 WIB
IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Foto: IAIN Sultan Amai Gorontalo. (Apris Nawu/detikcom)
Bone Bolango -

Institut Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo menyesalkan adanya mahasiswa baru, Hasan Saputra Marjono (17) meninggal saat mengikuti pengkaderan. Pihaknya pun tengah membentuk tim untuk mengusut penyebab tewasnya mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah tersebut.

"Tentu saja pihak kampus menyesalkan, dan secara proaktif akan memastikan kejadian ini bisa terungkap secara baik dan terang menderang, melalui tim kampus pembentukan pencari fakta yang sudah dibentuk oleh Rektor hari ini," ujar Dekan Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo Ahmad Faisal kepada detikcom, Selasa (3/10/2023).

Ahmad menjelaskan tim pencari fakta itu melibatkan 7 orang. Tim tersebut sudah mulai bekerja mendalami adanya dugaan kekerasan fisik saat pengkaderan itu berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai hari ini sudah bekerja, yaitu mencari fakta-fakta dan temuan terkait pelaksanaan diklat ini terhindari dari unsur-unsur kekerasan baik fisik maupun psikis semua yang melanggar hukum," tuturnya.

Ahmad menjelaskan kegiatan pengkaderan tersebut memang sudah seizin pihak kampus yang sudah menjadi agenda tahunan. Namun pihaknya juga kaget begitu mendengar ada mahasiswa baru yang meninggal dalam kegiatan itu.

ADVERTISEMENT

"Pertama kali tentu saja saya kaget, pihak panitia juga ketika kami konfirmasi kenapa kalian tidak melaporkan perkembangan kejadian di sana, baik tanda petik ada dugaan peserta jadi korban. Kata panitia sama kami yang mana, 'kami takut, Pak, kami bingung dan kami galau'. Itu pernyataan mereka," jelas Ahmad.

Pihaknya pun enggan berspekulasi lebih jauh soal penyebab meninggalnya korban. Ahmad mengatakan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kan kita tidak boleh menyampaikan penyebab kematiannya karena diklat pengkaderan. Yang mengetahui versisnya orang meninggal kan dokter melalui pemeriksaan dokter. Boleh jadi mahasiswa itu jatuh atau kecapean," ucapnya.

Ahmad mengatakan pihak kampus berbelasungkawa atas meninggalnya Hasan. Pihak kampus juga akan kooperatif jika perkara ini dilaporkan pihak keluarga ke polisi.

"Pak Rektor sudah menyampaikan secara kelembagaan di hadapan keluarga dan masyarakat di sana sekaligus disertai kami siap koperatif. Kalau memang misalnya pihak keluarga ingin mendorong kasus ini ke ranah hukum," imbuh Ahmad.

Sebelumnya diberitakan, Hasan meninggal di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa Tengah, Bone Bolango pada Minggu (1/10). Saat itu, korban mengikuti pengkaderan Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah IAIN Gorontalo.

"Jadi ini bermula sebelum penutupan kegiatan yang dilakukan yakni hiking (lintas alam) yang berjarak kurang lebih 1 km," ujar Kapolres Bone Bolango AKBP Muhammad Alli saat dihubungi, Selasa (3/10).

Alli mengatakan korban dalam perjalanan mengeluh kelelahan hingga jatuh pingsan. Korban kemudian dibawa oleh panitia ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Diduga mahasiswa yang meninggal dunia tersebut kelelahan pada saat mengikuti kegiatan," tandasnya.




(sar/asm)

Hide Ads