Tungku smelter di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng) meledak dan menewaskan satu pekerja berinisial SH (21). Ledakan dipicu dari slag atau limbah nikel yang didinginkan.
Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto mengatakan kejadian berawal saat SH yang bekerja sebagai operator ekskavator mengambil slag di tungku 7 smelter 1. Slag tersebut hendak dimasukkan ke dalam kolam pendingin.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban saat mengambil slag diduga masih dalam kondisi panas," ujar Imam kepada wartawan, Kamis malam (28/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slag dalam kondisi panas itu kemudian meledak saat didinginkan dengan air. Ledakan terjadi hingga membuat karyawan lainnya berhamburan mengamankan diri dan kembali ke lokasi sekitar 10 menit usai kejadian.
"Sehingga pada saat didinginkan dengan air terjadi letupan karena dalam kondisi suhu tinggi. Sekitar 5 sampai 10 menit kemudian para karyawan dan safety (kembali dan) melakukan pemadaman menggunakan Apar dan melakukan pencarian operator (korban) yang bekerja di kolam slag tersebut," jelasnya.
Korban pun ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa usai diduga melompat dari ekskavator saat kejadian. Tubuh korban berada di kolam pendingin slag dan mengalami luka bakar hebat.
"Korban ditemukan di dalam kolam pendingin slag. Ditemukan juga ekskavatornya dalam kondisi kaca pecah dan pintu kabin sudah terbuka. Diduga korban keluar meloncat saat terjadi letupan dan jatuh di kolam slag," jelasnya.
Imam mengatakan tak ada korban luka dalam insiden tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan di lokasi.
"Tidak ada (korban luka). (Kasus sementara) proses penyelidikan dahulu," pungkasnya.
Untuk diketahui, tungku smelter PT GNI meledak yang mengakibatkan SH tewas. Peristiwa tersebut terjadi di Smelter 1 PT GNI di Kecamatan Petasia pada Rabu (27/9) sekitar pukul 10.45 Wita.
(ata/asm)