Dua petani di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), BD (55) dan SP (53) terlibat perkelahian usai cekcok masalah aliran air di sawah. Petani BD tewas dibacok berkali-kali.
"Terjadi penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Diduga perselisihan soal aliran air di sawah," ujar Kasat Reskrim Polres Soppeng Iptu Ridwan kepada detikSulsel, Senin (25/9/2023).
Peristiwa itu terjadi di Dusun Masumpu, Desa Watu Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng pada Minggu (24/9) sekitar pukul 17.55 Wita. Kejadian itu disaksikan oleh pria bernama Yusuf (35) yang sedang bermain layang-layang di sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada yang berteriak ewaika (minta tolong) dan saksi langsung melihat sumber teriakan itu. Pas tiba dia lihat korban dan pelaku sedang berkelahi di pinggir sawah," ujar Iptu Ridwan.
"Saksi melihat pelaku sedang memarangi korban secara berulang kali. Kemudian saksi berteriak dan berlari meminta pertolongan menuju rumahnya dan menyampaikan kepada kakak kandung korban," sambung Ridwan.
Namun setelah kembali ke lokasi, saksi melihat korban sudah bersandar di pematangan sawah dalam keadaan penuh luka dan darah akibat tebasan parang. Kemudian korban langsung dievakuasi ke rumahnya.
"Korban langsung dievakuasi ke rumahnya. Korban mengalami luka robek pada dagu, bahu, lengan, jari, dada, serta punggungnya," bebernya.
Ridwan menambahkan, korban dan pelaku sebelumnya memiliki permasalahan terkait sengketa aliran air di sawahnya masing-masing. Keduanya sempat dipertemukan di Kantor Desa Watu Toa dengan kesepakatan damai.
"Namun pasca pertemuan tersebut hubungan pelaku dengan korban tidak pernah terjalin dengan baik dan tetap memunculkan rasa dendam sehingga seringkali antara pelaku dan korban hendak berkelahi namun sering dilerai oleh orang lain. Sedangkan pelaku saat ini telah menyerahkan diri di Mapolres Soppeng," jelasnya.
(hmw/asm)