Kronologi Oknum Pejabat RSUD Ternate Diduga Lecehkan Mahasiswi Poltekkes

Maluku Utara

Kronologi Oknum Pejabat RSUD Ternate Diduga Lecehkan Mahasiswi Poltekkes

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Jumat, 22 Sep 2023 09:20 WIB
Self defense, studio portrait of scared woman raising hands up in defense
Foto: Getty Images/iStockphoto/triocean
Ternate -

Oknum pejabat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Kota Ternate, Maluku Utra berinisial AM diduga melecehkan mahasiswi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ternate berinisial YM. Pelaku melancarkan aksi bejatnya di ruangan Instalasi Rawat Darurat Anak (IRDA) B.

Direktur Poltekkes Ternate Ridwan Yamko mengatakan dugaan pelecehan itu terjadi di ruangan IRDA B pada Sabtu (28/8) sekitar pukul 11.00 WIT. Saat itu, korban sedang melakukan praktik lapangan di rumah sakit tersebut.

"Menurut keterangan korban, ia dilecehkan saat praktik di sebuah ruangan di RSUD Chasan Boesoirie Ternate," ujar Ridwan Yamko kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).

Ridwan menjelaskan pelaku meminta korban memeluknya dan duduk di pangkuannya ketika keduanya di ruangan IRDA B. Namun korban tidak menuruti permintaan pelaku meski dipaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku memegang tangan korban dan meminta duduk ke pangkuan. Tapi korban tidak mau, sehingga pelaku menarik korban dan memaksa mengikuti permintaannya," bebernya.

Tidak terima dengan perlakuan pelaku, korban pun berlari keluar ruangan sambil menangis meninggalkan oknum pejabat RS tersebut. Kejadian itu membuat korban trauma.

ADVERTISEMENT

"Korban merasa trauma dan ketakutan atas perlakuan pelaku ini, sehingga menangis dan menceritakan ke rekannya. Atas dasar pelecehan itu, korban bersama rekannya mengadukan ke prodi dan Rektorat Poltekkes Ternate," papar Ridwan.

Pihak Rektorat Poltekkes Ternate pun mengambil langkah dengan menyurati pihak direksi RSUD Chasan Boesoirie agar memecat oknum pejabat tersebut. Belakangan, surat Poltekkes Ternate itupun ditindaklanjuti pihak RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Dari hasil pemeriksaan, AM akhirnya dipecat dari jabatannya sebagai kepala ruangan IRDA B RSUD Boesoirie. Saksi tersebut diberikan agar meminimalisir trauma yang dialami korban maupun mahasiswa yang sedang melakukan tugas praktik di RS tersebut.

"Pelaku juga telah dicopot dari CI atau pembimbing praktek mahasiswa. Ini supaya meminimalisir trauma mendalam bagi mahasiswa kami," tambahnya.

Ridwan tidak menjelaskan apakah kasus ini dilaporkan ke polisi atau tidak. Menurutnya, hal itu merupakan kewenangan dari korban.

"(Apakah kasus ini akan ditindaklanjuti ke ranah hukum?) Itu kami kembalikan ke pribadi korban," imbuh Ridwan.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Humas RSUD Chasan Boesori Ternate, Susi Cheng membenarkan pencopotan AM dari jabatannya. Menurutnya, AM juga tidak lagi ditugaskan sebagai pembimbing mahasiswa yang menjalankan praktik di rumah sakit.

"Pelaku sudah dicopot dari kepala ruangan, termasuk dari jabatannya sebagai pembimbing praktek mahasiswa atau CI," ungkap Susi.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads