2 Kelompok Massa Bentrok di Kalteng gegara Rebutan Lahan Sawit, 1 Orang Tewas

2 Kelompok Massa Bentrok di Kalteng gegara Rebutan Lahan Sawit, 1 Orang Tewas

Riani Rahayu - detikSulsel
Rabu, 13 Sep 2023 19:51 WIB
TKP bentrokan 2 kelompok warga karena perebutkan lahan sawit di Kotim, Kalteng.
Foto: TKP bentrokan 2 kelompok warga karena perebutkan lahan sawit di Kotim, Kalteng. (Dok. Istimewa)
Kotawaringin Timur -

Dua Kelompok warga di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) terlibat bentrok karena rebutan lahan sawit. Bentrokan tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan 4 orang lainnya luka-luka.

"Benar, Itu ada dua kelompok masing-masing menyuruh (orang) kelompoknya, sehingga kedua kelompok suruhan mereka itu bentrok karena permasalahan lahan sawit. Total ada lima korban, empat luka dan satu orang meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji kepada detikcom, Rabu (13/9/2023).

Peristiwa itu terjadi di Blok D 8 Jalan Poros Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu pada Senin (11/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadian bermula dari kelompok Alpin Cs hendak memanen kelapa sawit di lahan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada dua kepemilikan di lahan tersebut, kelompok Alpin Loren dan Hok Kim atau Acen. Kelompok Alpin yang dipimpin Sugi datang hendak memanen kelapa sawit," terangnya.

Namun datang 15 orang kelompok Acen yang dipimpin oleh pria bernama Pani dan menyuruh kelompok lawan untuk mundur. Atas kejadian itu, akhirnya terjadi bentrokan.

ADVERTISEMENT

"Kelompok Sugi disuruh mundur, dilarang panen di situ. Akhirnya terjadi perkelahian dengan mandau. Ada korban," jelasnya.

Akibat bentrokan itu, 4 orang mengalami luka-luka yakni HR (23), DN (25), HP (43), dan Pani (40). Sementara satu korban meninggal adalah Saudi (38).

"Korban meninggal di perjalanan saat akan dibawa ke Puskesmas," sebutnya.

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait aksi bentrokan hingga kepemilikan lahan tersebut. Sebanyak 12 orang telah diperiksa sebagai saksi.

"Kita masih periksa saksi dan sudah 12 orang diperiksa. Untuk tersangka belum ditetapkan. Nanti akan di-update kembali perkembangannya," pungkasnya.




(ata/ata)

Hide Ads