Kejari Bone Usut Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Waru-waru, 20 Saksi Diperiksa

Kejari Bone Usut Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Waru-waru, 20 Saksi Diperiksa

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 08 Sep 2023 17:31 WIB
Kejari Bone
Foto: Kejari Bone. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mengusut dugaan korupsi pada pembangunan jaringan daerah irigasi (DI) Waru-waru. Sebanyak 20 saksi sudah diperiksa.

"Pemeriksaan terkait tindak pidana korupsi pekerjaan peningkatan DI Waru-waru Kabupaten Bone tahun anggaran 2020 saat ini sudah tahap penyidikan. Adapun saksi yang telah diperiksa sekitar 20 orang," ujar Kasi Intel Kejari Bone Andi Hairil Akhmad kepada detikSulsel, Jumat (8/9/2023).

Hairil mengatakan, 20 saksi yang diperiksa baik dari pihak penyedia jasa maupun dinas terkait. Pihaknya belum merinci terkait hasil pemeriksaan kasus dugaan korupsi DI Waru-waru.

"Nantilah teknisnya. Saat ini sementara proses perhitungan kerugian negara," sebutnya.

Namun Hairil mengaku ada temuan kelebihan bayar dalam kasus ini. Khususnya pekerjaan yang dilakukan PT Jaya Abadi Sejahtera dengan alokasi anggaran Rp 28.220.772.000 tahun 2020.

"Intinya pembayaran melebihi progres pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa, di mana pada pekerjaan tersebut dilakukan pemutusan kontrak," jelas Hairil.

Pihaknya pun belum mengungkapkan hasil kerugian negara dalam perkara itu. Menurutnya potensi kerugian negara masih dihitung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Beberapa saat lalu, pihak BPK sudah datang untuk melakukan klarifikasi untuk keperluan perhitungan kerugian negara. Semoga perhitungannya dapat cepat rampung dan segera dilakukan gelar perkara," terang Hairil.

Diketahui, proyek jaringan irigasi DI Waru-waru terletak di Desa Batu Gading, Kecamatan Mare. Proyek ini menelan anggaran kurang lebih Rp 60 miliar lebih yang dibangun sejak 2015.

Tahap pertama Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3.943.770.000. Tahap kedua sebesar Rp 11.136.322.000 untuk pekerjaan saluran kurang lebih 750 meter.

Kemudian dilanjutkan pada tahun 2016 dengan dana sebesar Rp 15.998.653.000 untuk pembangunan bendungan dan saluran air kurang lebih 600 meter. Pada 2018 dianggarkan lagi sebesar Rp 8.728.756.629 untuk pekerjaan bendung berupa penambahan sayap kanan hulu bendung, saluran 110 meter.

Lalu pada tahun 2019 pembangunan kembali dilanjutkan dengan menyerap dana sebesar Rp 13.511.006.658 untuk pekerjaan bendung berupa penambahan sayap kanan hulu bendung, saluran 185 meter. Lalu di Tahun 2020 pembangunan kembali dilanjutkan dengan menyerap dana sebesar Rp 14.473.272.728 lingkup pekerjaan saluran kurang lebih 1.400 meter.

Pada tahun 2021 kembali menyerap dana sebesar Rp 28.220.772.000 lingkup pekerjaan saluran kurang lebih 1.000 meter. Serta tahun 2022 pembangunan kembali dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp 2.171.000.000 untuk peningkatan DI Waru-waru.


(sar/hsr)

Hide Ads