PT BTIIG Morowali Usut Dugaan Karyawan Tipu Warga dengan Kontrak Palsu

Sulawesi Tengah

PT BTIIG Morowali Usut Dugaan Karyawan Tipu Warga dengan Kontrak Palsu

Hafis Hamdan - detikSulsel
Rabu, 06 Sep 2023 14:30 WIB
Ilustrasi Penipuan Online
Foto: shutterstock
Morowali -

PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengusut dugaan penipuan dilakukan karyawan berinisial K dengan modus kontrak kerja palsu. Pihak perusahaan baru akan mengecek status K di perusahaan.

"Untuk status karyawan kami harus cek, nanti kami akan cek dulu ya," ujar External Manager PT BTIIG Cipto Rustianto kepada detikcom, Rabu (6/9/2023).

Cipto mengaku belum mengetahui pasti status K di perusahaan. Dia menjelaskan jika di PT BTIIG ada beberapa kategori pekerja, salah satunya pekerja lepas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena banyak karyawan itu yang hanya diperbantukan, jadi tenaga lepas dan sebagainya. Itu harus kami kategorikan, kami minta waktu dulu," terangnya.

Di sisi lain, Cipto mengaku telah mengetahui kasus dugaan penipuan tersebut. Pihaknya pun masih mendalami apakah kasus itu melibatkan perusahaan atau dilakukan secara personal.

ADVERTISEMENT

"Iya sudah didengar (kasusnya), cuman kan itu ketika itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan maka kami jelaskan tidak ada hubungannya dengan perusahaan, itu persoalan pribadi dan sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, karyawan PT BTIIG berinisial K dilaporkan ke polisi atas kasus penipuan. K diduga menipu warga bernama Amirullah dengan membuat kontrak kerja palsu.

"Kalau gak salah (K dilaporkan) masalah kontrak palsu, penipuan," ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto saat dihubungi detikcom, Selasa (5/9).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Morowali Iptu Dicky Armana Surbakti membenarkan K merupakan karyawan PT BTIIG. Dia menyebut kasus itu masih dalam penyelidikan.

"Betul (K) karyawan PT BTIIG. Ini masih pemeriksaan," kata Dicky.

Di sisi lain, Dicky belum merinci kronologi penipuan yang dilakukan K. Menurutnya, penyidik masih merampungkan data dari korban.

"Belum rampung datanya, masih kita data dulu korbannya," ujarnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads