.webp)
Dua pria berinisial JY (38) dan HR (38) ditangkap polisi akibat mengancam massa demo menggunakan parang di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra). Seorang pelaku lainnya yang menembakkan anak panah ke massa masih buron.
"2 oknum pelaku penyerangan (pakai parang) di kantor Kejati Sultra sudah ditangkap," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman kepada wartawan, Senin (4/9/2023).
Eka mengatakan mereka diduga memicu kericuhan saat demo. Pihaknya masih mengejar pelaku lain penyerangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku lainnya masih dalam pengejaran," ujarnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi mengatakan kedua pelaku tersebut menyerahkan diri ke polisi. Mereka datang langsung ke pos penjagaan di Jalan Kandas, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kendari.
"(2 Pelaku) menyerahkan diri dengan menemui kami di Jalan Kandas, Poasia," bebernya.
Fitrayadi mengungkapkan hasil interogasi awal, kedua pelaku mengaku kabur ke wilayah Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID) di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia. Tidak berselang lama, keduanya memutuskan menyerahkan diri.
"Kedua orang yang saat ini bersama kami saat kejadian melarikan diri ke daerah P2ID," ujar dia.
"Pelaku pembusuran masih dalam pencarian," sambungnya.
Sebelumnya, massa dari Asosiasi Pemerhati Pertambangan (APP) di Kejati Sultra mendesak Kejati Sultra menindaklanjuti aduan mereka terkait dengan kasus tambang PT Cinta Jaya di blok Mandioda. Saat itulah para pelaku datang mengancam pendemo pakai parang hingga salah seorang terkena busur panah.
"Ada salah satu orang yang terkena busur," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman kepada wartawan, Senin (4/9).
(sar/hmw)
