Aparat TNI membongkar dan menggerebek markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Tiga anak buah Egianus Kogoya tewas dalam penggerebekan itu.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengungkap markas KKB tersebut digerebek pada Jumat (1/9) di Kampung Aluguru, Distrik Krepkuri, Nduga. Dia menyebut terjadi kontak tembak antara TNI dan anggota KKB dalam penggerebekan itu.
"Kontak tembak terjadi sehingga mengakibatkan tiga anak buah Egianus Kogoya tewas," ujar Mayjen Izak saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (3/9/2023).
Izak menuturkan dua anak buah Egianus Kogoya yang tewas bernama Army Tabuni dan Ganti Gwijangge sedangkan satu orang lainnya belum teridentifikasi. Dia juga memastikan tidak ada korban dari aparat TNI.
"Kalau dari pihak kita (TNI) tidak ada korban jiwa," katanya.
Izak menyebut markas KKB di Aluguru merupakan markas besar Egianus Kogoya. Dia kemudian mengklaim markas tersebut telah dikuasai aparat TNI.
"Tim gabungan akhirnya berhasil menduduki Aluguru yang selama ini dikenal sebagai markas besar kelompok Egianus Kogoya," bebernya.
Dalam operasi itu, aparat gabungan TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti dari markas Egianus Kogoya. Barang bukti itu antara lain senjata, amunisi, peralatan, dan dokumen milik KKB.
"Dari operasi ini juga tim gabungan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti senjata, amunisi, peralatan, serta dokumen yang mengindikasikan aktivitas TPNPB-OPM," sebutnya.
Kronologi TNI Grebek Markas KKB
Mayjen Izak mengatakan penggerebekan ini berawal dari aksi KKB membunuh 3 warga sipil di Jalan Batu Batas, Kompleks Yasoma, Distrik Kenyam, Nduga pada Kamis (17/8). TNI lalu membentuk tim gabungan untuk memburu para pelaku.
"Tindakan operasi kemarin adalah akibat dari terbunuhnya tiga orang masyarakat sipil oleh KKB di Batas Batu," kata Izak.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(hsr/urw)