Polisi mengungkap kasus pria berinisial AD merekam teman wanitanya sesama tenaga kesehatan (nakes) Kemenkes RI inisial EK saat mandi di Kota Sorong, Papua Barat Daya sempat damai. Namun video korban saat mandi kembali tersebar, polisi pun kini turun tangan mengusut kasus ini.
"Kejadian ini terjadi 1 tahun lalu (2022) dan pada saat itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak tanpa melibatkan polri," ujar Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto kepada wartawan, Senin (28/8/2023).
Namun video tersebut tiba-tiba viral di media sosial pada Kamis (24/8). Happy menyebut pelaku mengambil video korban saat mandi di Mess Relawan Nusantara di HBM, Kota Sorong pada September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belakangan, video tersebut tersebar melalui akun twitter," ujarnya.
Happy menjelaskan video tersebut pertama kali dilihat oleh teman korban di akun atas nama NNNN. Hal tersebut kemudian disampaikan kepada EK.
"Teman dari EK inisial B mengscreenshot video dari akun twitter itu. Kemudian hasilnya dikonfirmasi ke EK dan dari situlah EK mengetahui mengapa video itu muncul lagi," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, pria berinisial AD di Kota Sorong merekam teman wanitanya sesama relawan tenaga kesehatan (nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI inisial EK saat sedang mandi. Korban yang mengetahui perbuatan bejat pelaku kemudian melaporkan hal tersebut ke polisi.
"Iya tadi korban EK bersama rekan-rekannya sudah membuat pengaduan," ujar Kombes Happy kepada wartawan, Senin (28/8).
Kombes Happy menuturkan pihaknya telah memeriksa 3 orang saksi beserta korban perihal peristiwa tersebut. Happy menuturkan ia juga akan meminta keterangan saksi ahli perihal UU ITE.
"Jadi menindaklanjuti apa yang menjadi aduan dari EK, kami periksa tiga saksi yang mengetahui peristiwa itu, kemudian kami akan meminta keterangan saksi ahli karena ini menyangkut UU ITE karena mengupload ke media sosial," terangnya.
Selain saksi, terduga pelaku yakni AD juga akan dipanggil meski tengah berada di luar kota. Happy mengatakan terduga pelaku dan korban adalah tim kesehatan yang melakukan bakti sosial di wilayah Papua Barat Daya.
"Tentunya kami akan panggil siapapun yang terlibat dalam permasalahan ini karena informasinya terduga pelaku masih di luar kota karena memang domisilinya bukan di Papua, sebab korban dan pelaku ini disini hanya sementara karena melakukan kegiatan seperti bakti sosial. Nanti kami akan coba lakukan pemanggilan," ujarnya.
(hsr/hsr)