Perawat Puskesmas di Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien gegara Dilarang Besuk

Perawat Puskesmas di Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien gegara Dilarang Besuk

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 27 Agu 2023 12:13 WIB
Perawat di Luwu, Sulsel dikeroyok keluarga pasien.
Foto: Perawat di Luwu, Sulsel dikeroyok keluarga pasien. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Luwu -

Seorang perawat bernama Arpah Asrul di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikeroyok keluarga pasien. Insiden itu terjadi karena keluarga pasien keberatan dilarang membesuk saat perawat memberikan pertolongan pertama.

"Sudah masuk laporannya, kami sementara melakukan penyelidikan atas itu," kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muh Saleh kepada detikSulsel, Minggu (27/8/2023).

Insiden pengeroyokan itu terjadi di Puskesmas Bua tepatnya di Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sabtu (26/8) sekitar pukul 17.00 Wita. Terjadi kecelakaan yang membuatnya korban dilarikan ke puskesmas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun saat perawat Puskesmas menangani pasien tersebut, beberapa pihak keluarga ingin melihat dan menerobos masuk. Perawat Arpah kemudian mencegat keluarga pasien untuk masuk.

"Itu berawal ada kecelakaan di Kecamatan Bua juga, jadi korban dirujuk ke puskesmas untuk ditangani. Tapi pihak keluarga ini mau masuk juga, dilarang lah oleh perawat Arpah ini dan sempat cekcok," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saleh menjelaskan, pihak keluarga yang merasa keberatan dilarang oleh perawat untuk melihat pasien kemudian langsung mengeroyok korban. Akibatnya, perawat tersebut mengalami luka di wajah.

"Mungkin merasa keberatan dilarang masuk oleh perawat, jadi mereka melakukan tindak kekerasan itu. Kami belum ketahui jelas berapa yang mengeroyok tapi sudah ada 2 nama," ucapnya.

Lebih lanjut, Saleh mengatakan, pihaknya masih sementara melakukan penyelidikan terkait insiden pengeroyokan kepada perawat tersebut. Menurutnya beberapa saksi sudah dimintai keterangan.

"Sementara penyelidikan, kita sudah periksa beberapa saksi juga yang menyaksikan kejadian itu. Kami sudah lacak keberadaan beberapa pelakunya juga," ujarnya.

Sementara Kepala Puskesmas Bua Bambang Irawan menyayangkan masyarakat melakukan tindakan kekerasan tersebut. Pasalnya kata dia, aturan untuk melihat pasien saat diberi pertolongan pertama itu tidak diperbolehkan.

"Iya, perawatan saat ini sudah berusaha memberi pertolongan pertama. Aturannya memang seperti itu karena jangan sampai mengganggu perawat saat menangani, tapi malah dipukul anggota kami," tandasnya.




(ata/sar)

Hide Ads