Polisi disebut telah menggeledah kamar kos di Krapyak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), milik W, salah satu pelaku mutilasi mahasiswa berinisial R asal Pangkalpinang, Bangka Belitung. Hasilnya, polisi mengamankan parang hingga cangkul.
Penggeledahan polisi tersebut diungkapkan Ketua RT Krapyak, Kelurahan Triharjo, Sleman. Dia menyebut penggeledahan itu dilakukan pada Jumat (15/7).
"Geledah-geledah katanya, menemukan barang sebilah parang, cangkul kecil," kata Ngatijo seperti dikutip dari detikJateng, Minggu (16/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngatijo mengatakan polisi juga mengambil barang yang sudah dibuang oleh pelaku. Sampah itu sempat dibuang tak jauh dari kamar kosnya.
"Sama polisi sudah diobrak-abrik dicari ada sarung tangan plastik, ada baju kotor biasa nggak ada percikan darah, lalu di rumah katanya ada baju APD," ucapnya.
"Tapi yang dibawa seketika cuma yang di sampah itu sama parang," sambung Ngatijo.
Sebelumnya, Ngatijo juga mengungkap pelaku W merupakan orang yang jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Pelaku disebut lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerjanya.
"Saya ketemu orangnya aja belum pernah, apalagi ke sini. Katanya kesibukannya itu kerjanya di kuliner. Berangkat pagi pulang malam. Istilahnya cuma istirahat di situ," kata Ngatijo.
Menurut Ngatijo, pelaku W sebenarnya menyewa kamar kos di Krapyak sejak Agustus 2022 lalu. Namun pelaku W tidak pernah meminta izin.
Dia bahkan baru mengetahui kamar kos milik W menjadi lokasi pembunuhan setelah polisi turun tangan ke kamar kos tersebut. Dari situlah dia baru mengetahui pelaku sudah hampir setahun menyewa kamar kos tersebut.
"Tuan rumah diminta keterangan sama petugas, bilang kalau sudah sejak Agustus. Hampir setahun tapi nggak laporan saya," katanya.
Korban Dibunuh di Kamar Kos
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan korban R tewas dibunuh di kamar kos di Kelurahan Triharjo pada Rabu (12/7) malam
"Jadi untuk TKP-nya saat ini kami mendapatkan data bahwa kejadian itu Triharjo, Sleman, Jogja. Sementara kita dapatkan informasi di TKP kos-kosan ya," kata Kombes FX Endriadi, Minggu (16/7).
Dari pengakuannya, kedua pelaku mengaku mengenal korban. Baik pelaku dan korban diduga berteman.
"Ya mengenal. Jadi antara pelaku korban ini mengenal. Teman," kata Kombes FX Endriadi.
(hmw/nvl)