Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah menyebabkan 4 aparat Polri dan 1 anggota TNI luka-luka. Massa orang tidak dikenal (OTK) melakukan penyerangan terhadap aparat dan warga sipil hingga 69 bangunan dilaporkan terbakar.
Kericuhan ini berawal dari aksi pengadangan dan penyerangan terhadap Satgas Damai Cartenz di Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Dogiyai, Kamis (13/7/2023). Personel hendak mengantarkan seorang rekannya yang sakit menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai.
Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal menjelaskan sekelompok OTK kemudian memalang kendaraan dalam perjalanan. Salah satu personel turun dari mobil hendak membubarkan ketujuh OTK yang melakukan pengadangan namun tiba-tiba pelaku melempar kapak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu dari OTK melemparkan kapak ke arah mobil yang digunakan oleh Satgas Damai Cartenz. Kaca mobil pecah dan mengenai pelipis kiri salah satu anggota satgas tindak Ops Damai Cartenz yang mengakibatkan luka sobek," ungkap Faizal dalam keterangannya, Sabtu (15/7/2023).
Salah satu anggota Satgas Damai Cartenz atas nama Bripka Deavis Tulandi kemudian mengejar pelaku pelemparan. Namun justru mendapat perlawanan dari 3 OTK yang juga berusaha merampas senjata.
Lantaran dalam kondisi terdesak Bripka Deavis kemudian melepaskan tembakan untuk membubarkan kelompok OTK tersebut. Mereka kemudian melarikan diri ke arah hutan.
"Bripka Deavis Tulandi melepaskan tembakan untuk membubarkan OTK yang meyebabkan OTK tersebut langsung melarikan diri ke arah hutan," imbuhnya.
Insiden itu mengakibatkan dua personel Satgas Damai Cartenz mengalami luka-luka. Keduanya mendapatkan luka di bagian pelipis, dada belakang, dan kepala belakang akibat terkena senjata tajam.
Personel gabungan Polres Dogiyai lantas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 11.37 WIT. Namun tidak menemukan pelaku pemalangan sehingga aparat melakukan patroli ke Kampung Ugapuga, Distrik Kamuu Timur.
Faizal menuturkan dalam patroli itu ditemukan kaca mobil yang dikemudikan Fatur Rahman pecah usai dirusak OTK pukul 12.08 WIT. Tak berselang lama, truk yang dikendarai Iwan juga melapor diserang hingga mengalami luka bacok di telapak tangannya.
"Sopir truk atas nama Iwan yang dipalang dan mengalami luka bacok di bagian telapak tangan kanan yang dilakukan oleh pemuda di Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara," imbuhnya.
Pada pukul 13.13 WIT, Kepala Kampung Obayo Martinus Pigai mendatangi aparat TNI dan Polri agar mengimbau massa tidak melakukan pengadangan dan kekerasan. Namun massa yang berjumlah sekitar 30 orang justru menyerang ke arah personel gabungan.
Pada sore harinya, terjadi lagi aksi pemalangan yang dialami sopir lintas bernama Ibrahim sekitar pukul 15.00 WIT. Korban juga diserang OTK hingga mengalami luka sobek di bagian pelipis dan tangan.
"Kejadian tersebut berhenti setelah personel yang menempati Pos 1 di Kali Tukan mengeluarkan tembakan ke udara dan pelaku melarikan langsung melarikan diri," sebut Faizal.
Faizal melanjutkan aksi serupa kembali terjadi di Kali Kasuari pada pukul 15.40 WIT. Seorang sopir yang mengendarai mobil Avanza diadang dan ditodong pisau ke dada hingga uang Rp 700 ribu dan sebuah handphone dirampas.
Pada pukul 18.20 WIT Kabag Ops Polres Dogiyai bersama anggota tiba di titik pengamanan Kampung Ekimanida namun masyarakat justru melakukan penyerangan. Setelah pada pukul 18.30 WIT masyarakat sudah melakukan penjarahan terhadap toko, kios, atau rumah milik warga pendatang.
"Personel yang melakukan pengamanan kembali diserang dengan menggunakan panah, sehingga menyebabkan salah satu personel Polres Dogiyai atas nama Bripda Jhon Eliezer Samon terkena anak panah pada lengan kiri tembus ke belakang," ungkap Faizal.
Faizal menuturkan personel gabungan TNI-Polri mengevakuasi warga pendatang pada pukul 20.00 WIT. Mereka dievakuasi dari Kampung Tokapo ke Koramil.
Pasalnya kerusuhan semakin tidak terkendali. Massa OTK membakar tokoh atau rumah milik warga. Massa juga dilaporkan menyerang Mapolres Dogiyai menggunakan batu dan panah.
"Pukul 20.10 WIT Mako Polres Dogiyai diserang dengan batu dan anak panah dari arah depan Polres (bukit)," lanjutnya.
Pada Pukul 21.30 WIT, anggota Koramil atas nama Serka Stewart Tapilatu terkena anak panah pada bahu kanan. Korban dievakuasi ke Mako Koramil Moanemani untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain anggota TNI, seorang polisi Batalyon C atas nama Briptu Silas Awetoe yang saat itu sedang bertugas di Pos Kotis juga terkena panah. Korban mengalami luka di bagian lengan sebelah kanan.
"Briptu Silas Awetow terkena anak panah pada lengan kanan, selanjutnya korban dilarikan untuk penanganan medis," sambung Faizal.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Penyerangan Hari Kedua di Dogiyai
Penyerangan berlanjut pada hari berikutnya di Bandara Moanemani pada Jumat (14/7). Kali ini aparat TNI-Polri diserang saat mengamankan Bandara Moanemani dalam rangka melakukan evakuasi korban aparat yang terkena kena panah.
Pada pukul 09.15 WIT personel yang hendak menduduki titik-titik di bandara tiba-tiba dihujani anak panah oleh masyarakat. Mereka menyerang dari arah Kampung Ekimanida.
Tak berselang lama helikopter yang akan melakukan evakuasi tiba di Bandara Moanemani juga diserang anak panah oleh masyarakat. Bahkan masyarakat juga membakar rumah milik seorang warga atas nama Balibi.
"Namun pada pukul 09.45 WIT helikopter berhasil take-off bersama korban yang akan dievakuasi ke Nabire," pungkasnya.
Berdasarkan laporan Satgas Damai Cartenz, adapun data korban dan dampak kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah sebagai berikut:
- 4 anggota polisi terluka yaitu 2 terluka akibat terkena panah dan 2 terluka akibat terkena kapak;
- 1 anggota TNI terluka akibat terkena anak panah;
- 69 bangunan terbakar;
- 1 orang sopir truk mengalami luka akibat terkena kapak;
- 2 orang masyarakat nusantara mengalami kerugian berupa uang Rp 700 ribu dan 1 unit HP dicuri.
Simak Video "Video Kemendiktisaintek Bakal Bangun 4 Sekolah Garuda Baru Tahun Depan"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/asm)