Sekelompok orang tidak dikenal (OTK) dua kali melancarkan serangan terkait kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Serangan itu menyebabkan lima aparat terluka.
Serangan pertama menimpa tim Satgas Damai Cartenz di Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Kamis (13/7) sekitar pukul 11.00 WIT. Penyerangan itu menyebabkan dua anggota polisi terluka.
"Benar terjadi penghadangan dan penyerangan terhadap anggota Damai Cartenz sekitar pukul 11.00 WIT," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go dalam keterangannya, Kamis (13/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan tersebut terjadi saat personel Satgas Damai Cartenz hendak mengantar satu anggota yang sedang sakit ke RS Paniai. Namun dalam perjalanan personel dihadang oleh 7 orang tak dikenal.
"Di tengah jalan tepatnya di Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, tiba-tiba dihadang oleh sekelompok orang tidak dikenal yang berjumlah tujuh orang," ungkapnya.
Serangan itulah yang membuat dua polisi terluka. Mereka dilaporkan terkena kaca mobil yang pecah dilempar kapak oleh OTK.
"Satu orang OTK melemparkan kapak ke arah mobil yang mengakibatkan kaca pecah," kata Donny.
Serangan Kedua pada Jumat 14 Juli
Serangan juga terjadi pada Jumat (14/7). Serangan kali ini menimpa tim gabungan TNI-Polri hingga ada 3 orang yang terluka.
Penyerangan bermula saat dua anggota polisi luka hendak dievakuasi ke Nabire. Kedua polisi itu dijemput menggunakan helikopter hingga terjadilah penyerangan.
"Saat aparat gabungan melakukan pengamanan guna mengevakuasi ketiga korban yang terkena panah dengan menggunakan helikopter," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Jumat (14/7).
Massa menyerang menggunakan panah dan batu ketika helikopter hendak mendarat untuk mengevakuasi para korban. Selain itu massa juga membakar satu unit rumah warga bernama Balibi.
"Saat heli tiba di Bandara Moanemani untuk mengevakuasi para korban, massa menghujani anggota dengan anak panah dan batu serta melakukan pembakaran terhadap 1 rumah warga bernama Balibi," tuturnya.
Serangan yang kedua ini menyebabkan tiga aparat terluka akibat terkena panah. Dua di antaranya anggota polisi dan satu lainnya anggota TNI.
Namun helikopter berhasil mengevakuasi para korban. Korban selanjutnya diterbangkan ke Nabire untuk mendapat perawatan medis.
"Heli berhasil take off dari Bandara Moanemani dan membawa para korban untuk dievakuasi ke Nabire," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Duduk Perkara Kerusuhan Dogiyai Belum Diketahui
Selain penyerangan aparat, massa OTK di Dogiyai juga dilaporkan melakukan pembakaran sejumlah rumah. Namun sejauh ini polisi belum mengungkap penyebab terjadinya kerusuhan tersebut.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengaku sudah mengutus dua pejabat Polda Papua untuk mendalami insiden di Dogiyai. Keduanya adalah Karo Ops dan Kabid Propam.
"Saya minta (2 pejabat yang dikirim) untuk mengambil informasi yang sebenarnya terjadi. Bukan saya tidak mempercayai laporan anggota saya tapi saya minta ada penimbangan," ujar Irjen Mathius kepada wartawan di Jayapura, Jumat (14/7/2023).
Mathius menekankan pentingnya masyarakat setempat untuk tetap tenang. Dia meyakinkan penegakan hukum akan berjalan.
"Saya minta masyarakat secara perlahan kan harus mau belajar untuk bagaimana dalam rangka nanti penegakan hukum itu nanti bisa ada mekanismenya itu sesuai dengan hukum," kata Irjen Mathius.
Mathius sempat ditanya soal adanya laporan warga sipil yang tewas di lokasi kerusuhan. Namun dia belum menjawab detail.
"Jangan sampai nanti kita proses karena tidak ada langkah lain baik visum luar maupun autopsi ini akhirnya mempersulit dalam proses penegakan hukum yang akan dilakukan," tuturnya.