Petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul oleh pria penjemput jemaah haji berinisial NT (21) gegara hal sepele. Akibatnya korban mengalami luka di bagian kepala.
"Untuk korban kondisinya alami luka pada bagian kepala, namun kondisinya tidak mengganggu aktivitas," kata Kapolsek Kawasan Bandara Iptu Arsyad kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).
Arsyad mengatakan NT awalnya menunggu kedatangan kerabatnya di area terminal kedatangan Bandara Hasanuddin Makassar, Selasa (11/7) sekitar pukul 18.30 Wita. Saat itu korban dan petugas keamanan bandara lainnya mengarahkan para penjemput jemaah haji ke basement bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kronologis kejadiannya di mana pada saat itu penjemput padat jadi petugas yang sementara bertugas saat itu mengarahkan ke basement karena cukup padat," jelas Arsyad.
Arsyad mengatakan karena kondisi terminal bandara yang dipadati penjemput jemaah haji hingga ke area penjemputan umum. Petugas bandara meminta agar bergeser ke sisi kanan terminal guna memberikan akses bagi para penjemput umum.
"Sementara dari penjemput ini padat, jadi diarahkan. Penjemputan (jemaah haji) bandara diarahkan ke sebelah kanan karena sebelah kiri untuk penjemput umum," ujarnya.
Namun pada saat mengarahkan para penjemput jemaah haji itu, salah satu di antara mereka tidak terima ditegur hingga terjadi keributan. Petugas bandara pun dipukul.
"Namun dari pengunjung ini ada yang tidak menerima sehingga terjadi keributan," tuturnya.
Atas keributan tersebut, polisi mengamankan satu orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan. Sementara korban mengaku dianiaya oleh lebih dari satu orang.
"Sementara kami dalami dari hasil keterangan pihak petugas yang jadi korban sempat dianiaya dan saat itu juga kami langsung bertindak dan ada satu yang diminta keterangan," imbuhnya.
Polisi saat ini terus melakukan penyidikan untuk mencari pelaku lainnya. Pasalnya berdasarkan keterangan korban, pelaku penganiayaan lebih dari satu orang.
"Untuk sementara yang kami amankan baru satu, tapi sementara kami dalami karena keterangan dari pihak korban mengatakan yang melakukan penganiayaan lebih dari satu," pungkasnya.
(afs/hsr)