Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sudah 5 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Kini tim negosiasi berusaha untuk menemui langsung Egianus Kogoya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri memastikan upaya negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air masih terus dilakukan. Dia menyebut Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge sedang berupaya menjalin komunikasi dengan Egianus dkk.
"Pak Pj Bupati Nduga yang baru juga sedang mainkan peran dari Komnas HAM, tokoh gereja, semua mainkan peran," ujar Mathius kepada wartawan di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin (10/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mathius mengaku membuka peluang untuk siapa saja yang bisa menjalin komunikasi dengan Egianus Kogoya. Menurutnya, aparat TNI-Polri akan membantu proses negosiasi, termasuk membuka ruang dialog.
"Siapa yang mau menuju ke dalam berbicara dengan kelompok ini, kami aparat TNI-Polri tentunya membuka ruang dialog itu sebesar-besarnya," terangnya.
Kendati demikian, Mathius menegaskan proses negosiasi harus tetap dilakukan dengan cara yang damai dan bermartabat. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi tidak perlu takut yang penting kita berdialog dengan bermartabat. Di dalam itu tidak ada tawar menawar di luar negara," tegasnya.
Pemerintah Siapkan Uang Rp 5 M
Pemerintah menyiapkan uang sebesar Rp 5 miliar sebagai uang tebusan pilot Susi Air dari KKB Egianus Kogoya. Uang tersebut akan diberikan apabila Egianus menerima tawaran negosiasi membebaskan sang pilot.
"Kalau memang dia membutuhkan uang yang penting tidak lebih dari Rp 5 miliar itu pemerintah siapkan saja, yang penting pilot ada di kami, uang dikasih tidak apa-apa," bebernya.
Mathius kemudian menegaskan uang tersebut bukan bagian dari tuntutan KKB Egianus Kogoya. Menurutnya uang tebusan itu hanya inisiatif sebagai bentuk antisipasi jika KKB memintanya.
"Saya sudah sampaikan bahwa Egi dan kelompoknya memang tidak pernah menyampaikan untuk minta uang itu," jelas Mathius.
Di sisi lain, Mathius menegaskan pemerintah menolak secara tegas tawaran yang selama ini diajukan oleh Egianus terkait permintaan senjata, amunisi, atau merdeka. Pemerintah menutup pintu terkait semua tawaran Egianus tersebut.
"Mau minta merdeka, mau minta senjata, amunisi, sekali lagi tidak ada di dalam kamus seperti itu. Kami tegas dalam hal itu," tegasnya.
Pernyataan Jokowi di halaman selanjutnya.
Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak Tinggal Diam
Presiden Jokowi juga merespons terkait penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Jokowi menegaskan pemerintah tidak tinggal diam dalam menyelamatkan sang pilot.
"Ya kita ini jangan dilihat diam loh ya. Kita ini sudah berupaya dengan amat sangat tetapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan, apa yang sudah kita kerjakan di lapangan," kata Jokowi di Jayapura, Jumat (7/7).
Jokowi mengatakan dirinya sudah menggelar rapat terkait upaya penyelamatan sang pilot. Namun dia mengaku isi rapat tidak bisa disampaikan.
"Tadi malam pun kita sudah rapat juga, tidak bisa saya sampaikan juga isinya apa dan upayanya apa," bebernya.
Lebih lanjut Jokowi kembali menegaskan jika upaya yang dilakukan pemerintah tidak bisa dibuka ke publik. Namun dia menyebut proses evakuasi masih terus berjalan.
"Tapi pemerintah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan itu dan masih dalam proses terus, tapi tidak bisa kita buka ke publik," ujarnya.